Skip to main content

Don't Worry To Be A Mommy (A Review)

gambar diambil dari sini
"Motherhood is really a heart work. Whatever you do with your children, from the bottom of your heart, you always want the best for your children." (Meta Hanindita)

Senang sekali aku bisa membaca buku parenting yang satu ini. Apalagi aku mendapatkan buku ini secara cuma-cuma dari giveaway yang diadakan penulisnya, Meta Hanindita, yang sudah kukenal namanya sejak zaman kuliah ini. Untuk cerita tentang giveaway bisa dilihat di sini. Meskipun cerita di dalamnya sudah aku baca dari blog Meta, aku tetap excited donk. Membaca cerita dari buku selalu memberikan sensasi berbeda buatku. 

Buku ini berisi pengalaman pribadi Meta saat hamil, melahirkan, menyusui dan membesarkan Naya. Banyak cerita jatuh bangun di dalamnya, yang bisa memberikan gambaran kepada pembaca bagaimana motherhood sebenarnya. Selain itu, Meta juga memaparkan tentang banyaknya penilaian dan mitos yang beredar di masyarakat. Nobody tells you it was easy, but it will make you feel so blessed. Being a mommy is a blissful moment ever. 

Bagian fototerapi karena Naya mengalami hiperbilirubin aku juga mengalaminya. Bagian perjuangan ngumpulin ASI aku juga mengalaminya. Buku ini membuatku merasa punya teman seperjuangan. Jadi, percayalah Anda tak sendiri dalam menghadapi masa-masa sulit dalam membesarkan anak. Dokter anakpun mengalaminya kok, hehehe. 

But, don't worry to be a mommy! Ada berita baiknya kok. Ketika Tuhan mempercayakan seorang (atau beberapa orang) anak kepada Anda, Tuhan akan selalu mengulurkan tangan-tangan ajaibnya untuk membantu Anda menghadapi masa-masa itu. Nggak salah kalau Sherene Simon berpetuah "Being a mother is discovering strengths you didn't know you had and dealing with fears you never knew exsisted". Aku sendiri sudah membuktikannya. prinsipnya sih just enjoy the show :)

Nilai plus buku ini adalah ada banyak tips di dalamnya. Antara lain: list perlengkapan bayi, manfaat pijat bayi, persiapan MPASI, power pumping, growth spurt, nursing strike, diare pada anak, emergency bag, alergi, rational use of medicine (RUM) dan pertolongan pertama pada kecelakaan anak. Jadi buku ini juga bisa dijadikan buku pedoman bagi orangtua dalam membesarkan bayinya. Meskipun ditulis oleh seorang calon dokter anak, jangan khawatir nggak bisa memahami isi bukunya ya. Meta menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti kok :) Hal lain yang aku suka ada kata-kata mutiara di dalamnya. Ini mempercantik setiap tulisan yang ada.

Saran buat Meta: penyebutan merek sebaiknya ditiadakan untuk menghindari kesan promosi. 

Score for this book: 8 out of 10.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan