Skip to main content

Imunisasi Tetanus Toxoid


Pagi tadi aku pergi ke Puskesmas untuk imunisasi TT (tetanus toxoid). FYI, imunisasi ini sangat dianjurkan untuk wanita yang akan menikah dan ibu hamil. Setelah mendapatkan imunisasi ini, aku mendapatkan kartu yang berisi keterangan bahwa aku sudah diimunisasi. Katanya sih, (fotokopi) kartu ini diperlukan sebagai salah satu persyaratan mengurus ijin menikah di KUA.

Hasilnya, badan jadi a lil' bit pegel semua, entah kenapa. Mungkin pembentukan kekebalannya sedang belangsung :) Tadi dokternya sempat bilang "setelah ini mbaknya agak kemeng - kemeng gitu ya".

Mengenai manfaat imunisasi ini, bisa dibaca di bawah ini, seperti yang aku kutip dari salah satu sumber kesehatan di internet.
Sebenarnya imunisasi TT perlu dilakukan oleh wanita sebelum menikah terutama untuk ibu hamil, karena  Imunisasi TT atau Toksoid Tetanus dapat memberikan kekebalan tubuh pada ibu hamil agar janin terhindar dari Tetanus Neonatarum.
Tetanus neonatarum merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di sebagian besar Negara berkembang dimana cakupan pelayanan kesehatan antenatal dan imunisasai TT kepada ibu hamil masih rendah. Namun selama 5 tahun terakhir insiden tetanus neonatarum ini menurun drastis karena pemberian imunisasi TT ibu hamil.
Sebagian besar bayi yang terkena tetanus biasanya lahir dari ibu yang tidak pernah mendapatkan imunisasi TT dan persalinan yang dilakukan kurang steril. Penyakit ini muncul biasanya disebabkan oleh masuknya spora tetanus melalui punting tali pusat yang dipotong dengan alat yang tidak steril maupun tali pusat yang dibalut dengan pembalut yang tidak steril atau karena diberi ramuan-ramuan yang terkontaminasi oleh spora tetanus.
Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2 dilakukan sebulan setelah TT1 (dapat memberikan perlindungan selama tiga tahun). Tahap berikutnya adalah TT3, dilakukan enam bulan setelah TT2 (perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu tahun setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah TT4 (perlindungan 25 tahun). Untuk ibu hamil minimal harus sudah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali. Karena imunisasi 1 kali belum dapat memberikan kekebalan pada bayi yang baru lahir terhadap penyakit tetanus, sehingga bayi umur kurang dari 1 bulan bisa terkena tetanus melalui luka tali pusat.

Comments

septi sutrisna said…
ratna, kamu mau nikah ya? selamat deh...iya aku dulu juga gitu harus imunisasi dulu...
Ratna Wahyu said…
iya sep, makasih ya...

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan