Pepatah bilang "Once a year, go to a new place and enjoy your new world". Dan kali ini alhamdulillah berkesempatan untuk menjejakkan kaki di tempat baru, di Lombok. Di acara kantor ini, aku membawa serta Bintang dan Ayahnya. Pengalaman pertama nih pergi rame-rame. Seru.
Postingan tentang perjalanan kali ini aku bagi jadi tiga, aku buat cerita per hari supaya nggak kepanjangan :) Kami berangkat dengan first flight, jam 05.40 WIB, jam empat lebih seperempat sudah sampai di bandara. Bintang sempat cranky saat menunggu proses group check in yang lumayan memakan waktu. Harusnya jam segitu dia masih bobok nyenyak soalnya. Ditambah lagi suasana bandara saat itu ramai sekali, udah kayak terminal bus aja.
Tapi alhamdulillah pas di pesawat dia tenang, malah so excited melihat deretan pesawat dan gumpalan awan. Berkali - kali dia tepuk tangan gembira, tertawa dan ngemil juga.
ceria di pesawat |
kumpulan awan yang membuat Bintang terpana |
Tujuan pertama kami adalah Desa Sukarare. Di sini kami menyaksikan cara pembuatan tenun Sasak. Kegiatan menenun biasa dilakukan oleh kaum perempuan, ada peraturan adat yang menyatakan bahwa seorang perempuan tidak boleh menikah jika dia tidak/belum bisa menenun. Tujuan dari aturan ini adalah agar wanita bisa menghasilkan uang sendiri jika menikah nanti, jadi tidak melulu bergantung pada suami.
Dengan adanya peraturan tsb, tak mengherankan jika hampir semua rumah penduduk yang aku temui punya alat tenun di depan rumah masing - masing.
Pengunjungpun diperbolehkan untuk mencoba menenun. Salah satunya rombongan yang mencoba adalah Pretty.
Setelah puas berkeliling di perkampungan warga, kami sarapan pagi. Menunya adalah Nasi Balap Puyung. Sepintas mirip dengan Nasi Krawu khas Gresik. Nasinya disajikan dalam bungkusan daun pisang berbentuk segitiga. Isinya nasi, suwiran abon ayam kering, kedelai, sambal dan daging. Rasanya enak, bumbunya tebal. Tapi pedasnya nggak nahan. Perut masih kuat, tapi bibir udah nggak tahan. Menurutku sih makanan ini akan lebih bisa dinikmati kalau level kepedasannya diturunkan. Hehehe.
Nasi Balap Puyung |
setelah kenyang foto dulu |
Tujuan selanjutnya adalah Pura Lingsar. Di sana ada pura, taman, sumber mata air dan kolam ikan. Seperti pada pura lainnya, pengunjung diwajibkan memakai kain adat untuk dikenakan di pinggang. Aku nggak ikutan masuk karena Bintang lagi tidur, kasian kalau ditidurin di stroller dan diajak jalan. Paginya dia bangun jam tiga pagi, makanya aku nggak mau mengganggunya. Tapi ini ada foto - foto untuk memberikan gambaran bagaimana keadaan pura.
Setelah dari Pura, dan yang cowok selesai Sholat Jumat kami makan siang di salah satu local resto yang aku lupa namanya. Menunya Ayam Taliwang. Jujur aku nggak puas sama masakannya, bumbunya biasa, rasanya biasa, tidak ada yang spesial. Tapi alhamdulillah mengenyangkan untuk perut yang sepagian belum kemasukkan nasi, hahahaha.
And then rombongan diantar ke hotel. Kami menginap di Lombok Garden Hotel. Aku suka deh hotel ini, hommy dan segar karena mengusung tema garden sesuai namanya. Jadilah Bintang bisa bermain di taman, sekedar jalan - jalan, berlarian mengejar burung atau melihat ikan. Sebenarnya ada kolam renangnya dan Bintang sudah bawa peralatan renang tapi nggak jadi renang karena siangnya udah jalan - jalan, sampai hotel sudah sore dan aku lanjut meeting.
salah satu deretan kamar |
depan kamar |
Bintang jalan - jalan di taman setelah sarapan |
to be continued.
Comments