Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2010

Sebuah Keputusan

Saya sudah seminggu ini memikirkan hal itu. Tentang sebuah keputusan besar menyangkut pekerjaan yang saya jalani. Antara bertahan atau meninggalkan. Segala efek negatif dan positifnya sudah saya pertimbangkan matang - matang. Saya tidak mau salah pilih. Saya berharap keputusan itu adalah keputusan terbaik, setidaknya menurut saya. Supaya saya tidak menyesal di kemudian hari. Dan akhirnya kemarin saya mengambil keputusan itu. Mengambil keputusan untuk pergi. Meski dengan perasaan berat hati. Karena harus meninggalkan event yang saya persiapkan sejak awal. Saya bekerja keras untuk mensukseskan perhelatan itu. Meski sampai detik ini keadaannya masih belum menggembirakan. Tapi setidaknya saya bangga. Pencapaian saya di titik ini, adalah murni kerja keras saya. Kalau toh ada yang membantu, itu tak banyak. Peran utamanya ada di tangan saya. Banyak yang menyayangkan keputusan saya, tapi banyak pula yang mendukung. Tapi keputusan saya bukan diambil dari suara terbanyak dari akumulasi dua penda

Enam Kesalahan FResh Graduate

Gelar sarjana sudah di tangan, kini saatnya bersiap menghadapi tantangan baru di dunia kerja. Tapi hati-hati, ada 6 hal penting yang sering diabaikan para fresh graduate selama menjalani pekerjaan pertamanya. Apa saja? 1. Karena saya bergelar sarjana, saya tak perlu berurusan dengan hal-hal yang remeh Ini pemikiran yang salah. Kebanyakn fresh graduate justru memulai dari bawah. Apapun gelar Anda, cara terbaik untuk mempelajari bisnis adalah dengan merangkak dari bawah, mengerjakan hal-hal kecil yang dianggap "kurang penting". Tenang saja, jika Anda mengerjakan tugas ini dengan baik, Anda pasti akan diberi tugas yang jauh lebih menantang. 2. Berpikiran sempit Mahasiswa biasanya sangat idealis. Mereka punya opini pro atau kontra terhadap semua hal, dan memegang teguh pandangannya itu. Sedangkan di tempat kerja, kita dituntut untuk mempertimbangkan semua pilihan, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. 3. Menganggap enteng social media Para fresh graduate biasanya tidak memi

Rahasia Sholat Khusyu'

Hudzaifah pernah berkata: Apa yang pertama hilang dari agama kalian adalah khusyu', dan apa yang paling akhir hilang dari agama kalian adalah sholat, banyak orang sholat tapi tidak ada kebaikan pada mereka, kalian nanti akan masuk masjid dan tidak ada lafi orang khusyu'" (al-Madarij 1/521). Allah berfirman : حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ. Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa [1]. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238) وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (al-Baqarah: 45) Khusyu' merupakan kekuatan sholat. Tanpa khusyu' sholat seakan tidak mempunyai makna bagi pelakunya, karena sholat hanya berupa aktifitas fisik yang rutin, tanp

Gunung Api Bisa Tidur Ribuan Tahun

KOMPAS.com — Gunung api dan gempa hingga kini masih menyimpan misteri. Fenomena gunung api terasa di luar jangkauan tangan manusia. Kekuatan dan daya rusaknya ada dalam skala "superhuman". Letusan sebuah gunung di Eslandia di gletser Eyjafjallajökull menggugah kembali mitos dan legenda soal gunung. Kekuatan yang dikeluarkan gunung di Eyjafjallajökull adalah ”simpanan” energi yang dihimpun selama lebih dari 1.100 tahun. Tak heran jika ”simpanan”-nya berupa abu vulkanik sedemikian besar volumenya, mengakibatkan kegelapan di langit Eropa utara dan lebih dari 16.000 penerbangan dibatalkan. Tercatat hanya dua kali gunung itu meletus, terakhir terjadi antara tahun 1821 dan 1823. Bentuk gunung berapi ini menurut vulkanologis Benjamin Edwards memang bisa menipu. Bentuknya yang landai membuat orang berpikir tak akan terjadi letusan yang eksplosif. Menurut Edwards, gunung api yang letusannya bersifat eksplosif biasanya kandungan magmanya kaya akan oksigen dan silikat. Dan, bentuk gunu

Perlu Kesabaran, Kegigihan dan (Tentu Saja) Keajaiban

Saya sedang sibuk mempersiapkan Surabaya Book Fair , yang bakal digelar 26 - 30 Mei nanti di Royal Plaza Surabaya. Dan hal "terberat" buat saya dan pameran ini tentu saja adalah memenuhi stand yang masih kosong. Masih ada 10 stand yang kosong. Dan itu jualannya susahnya minta ampun. Salah satu penyebabnya adalah penerbit - penerbit besar sudah pada ambil stand . Jadi, yang tersisa adalah penerbit menengah ke bawah, yang notabene nggak punya budget sebesar price list . Alhasil mereka pada nawar di bawah price list. Sementara itu saya dituntut kantor untuk mempertahankan harga normal. Padahal, di satu sisi saya dituntut untuk segera memenuhi stand yang masih kosong mengingat hari H semakin dekat. Huaaa, saya jadi dilema. Dan sekarang gejala stres sudah mulai menyerang saya. Saya baru pertama kali terjun di industri buku, sebelumnya saya lebih banyak di komputer. Ini membuat saya harus adaptasi dengan seluk beluknya, dan jujur saya awam soal ini. Saya harus kenalan satu - satu

Mendekati Ujung

Hari ini saya barusan mendapat kabar, tentang sebuah kebersamaan, yang selama ini terjalin, yang sebentar lagi akan berakhir. Ya, kebersamaan ini semakin mendekati titik akhir, tinggal menghitung hari. Saya nggak tahu harus senang atau sedih. Saya merasakan keduanya saat ini, dalam waktu yang bersamaan, hingga tak terdefinisikan bagaimana tepatnya perasaan saya. Tapi yang pasti, saya berusaha mensyukuri segala yang terjadi. Bahwa kejadian ini adalah yang terbaik yang seharusnya terjadi. Tuhan memberikan ini karena inilah yang terbaik untuk saya saat ini. Untuk kebersamaan yang sebentar lagi akan berakhir ini, saya meyakini berakhir karena masa "berlakunya" sudah habis. Ada awal, ada akhir. Ada pertemuan, ada perpisahan. Dan jodoh saya dengannya memang sudah harus berakhir. Selanjutnya saya akan menemukan jodoh - jodoh saya yang lain, yang lebih baik, aminn... Tapi yang pasti, pengalaman dan pembelajaran selama kebersamaan ini tidak akan bisa saya lupakan. It's been such w

Blame

... Don't know what to say Guess I'll take the blame Eventually it was bound to happen I know you played your part I aint trying to make it hard But it's the right thing to do ... (Coming For You - Jojo)

(Akhirnya) Pindah Kamar (Juga)

Di Surabaya ini saya ngekos, maklum lagi di perantauan, jauh dari orangtua. Kos saya saat ini adalah kos sejak kuliah dulu. Selama hampir enam tahun di Surabaya, saya belum pernah pindah kos. Bahkan pindah kamar pun belum. Saya suka sama kamar yang saya tempati sekarang karena beberapa alasan, antara lain: pencahayaan yang cukup (kalau baca di siang hari nggak perlu nyalain lampu sudah terang), dekat kamar mandi, dekat kulkas, dekat jemuran, dan dekat tangga yang sangat memudahkan mobilitas saya (karena kamar saya di lantai atas). That's why saya setia banget sama kamar ini. Meski harganya sudah beberapa kali mengalami perubahan, saya tetap bertahan dengan pilihan saya. :) Sempet juga kamar kesayangan saya ini mengalami beberapa kali "sakit" seperti lantai yang naik (sepertinya karena panas yang menyebabkan keramik naik dan retak - retak) dan bocor. Saya pun masih bertahan dengannya, karena keadaannya menjadi seperti sedia kala setelah "disembuhkan" ibu kos. Nam

In The End

... I've tried so hard and got so far But in the end it doesn't even matter I had to fall to loose it all But in the end it doesn't even matter ... (In The End - Linkin Park)

Broken SIM Card

Hari ini rasanya bad day banget deh. Ada masalah yang belum kelar, eh ada masalah baru lagi. Tadi pagi HP-ku tiba - tiba mati pas dipakai telepon. Habis itu nggak bisa diapa - apain. Aku mematikannya, maksud hati sih me- restart , tapi ujung - ujungnya malah insert SIM card . Aku matiin, copot SIM card , pasang lagi, nyalain. Tapi tetep aja nggak ke- detect . Aku coba lagi, tapi teteeeeeppp aja, nggak detect . Aku coba masukin SIM card lain ke HPku eh bisa. Hmm, ada apakah gerangan?? Sepertinya ada yang salah dengan SIM card -ku. Setelah aku teliti dengan lebih cermat dan seksama, ternyata ada yang retak di SIM card-nya. Oh tidaaaakkk!!! I still wondering why it could be happen, secara, sebenarnya tuh SIM card jarang aku copot dari tempatnya. Istirahat siang tar aku mau ke Grapari aja, mau minta ganti baru. Soalnya kalau kayak gini aku bisa gila mendadak karena harus loose contact dengan dunia luar. Aku tar komunikasinya gimana??? Masak kembali ke zaman purba??? Aku perlu nelpon