Skip to main content

Posts

Showing posts from 2018

Pelajaran Dari Secarik Boarding Pass

Aku paling cerewet soal boarding pass, selalu berpesan "Tolong disimpan baik-baik, jangan hilang. Kalau takut hilang, sebaiknya web check in". Tapi toh ternyata masih adaaa aja yang ngilangin boarding pass dan gak mau web check in dg sejuta alasan. Kalau ditanya jawabnya macam - macam, ada yg rendah hati mengakui, ada yg ngeles, ada yg macak polos baru tahu (padahal sebelum berangkat sudah dikasih tahu), ada yg malah balik nanya "emang pak rektor juga ngumpulin boarding pass?". Tentu donk, rektor juga ngumpulin boarding pass. FYI, beliau tertib lho soal boarding pass. Kalau lagi dinas bareng, begitu turun dari pesawat langsung diserahkan ke aku. . . Pun, para atasanku lainnya Pak @junaidikhotib dan Pak @therunningshoes_ . beliau tertib soal boarding pass. Aku selalu mengusahakan web check in untuk beliau, apalagi seringkali kemarin baru pulang dari mana, hari ini sudah harus pergi lagi untuk tugas lainnya. Supaya beliau bisa langsung boarding kalau ternyata ban

Memerah ASI Ketika Dinas Luar Kota Sehari

Dinas luar kota pertamaku setelah kembali dari cuti melahirkan. Bawaanku bertambah karena harus membawa peralatan memerah ASI: cooler bag, ice gel, pompa ASI dan apron. Aku membawa dua ice gel untuk durasi 15 jam ternyata cukup. Ini masih trial sebenarnya karena belum pernah membawa ASIP selama ini sebelumnya. Di kantor, setelah memerah, biasanya ASIP langsung aku masukkan kulkas, cooler bag dan ice gel hanya untuk membawa ASIP di perjalanan saja. First thing to do after landing is pumping. Sengaja langsung jalan menuju ke terminal kereta bandara supaya bisa pumping setelah beli tiket sambil nunggu kereta. Eh ternyata nursery roomnya dikunci, dan tak ada petugas di sekitar situ, huhuhu. Jadilah aku pumping di lounge berbekal apron. Beberapa orang melihat ke arahku, tapi aku cuek saja. Toh tidak saling mengganggu. ✌✌ . . Aku baru pumping lagi ketika jam istirahat. Kali ini nebeng di Pojok Laktasinya Ditjen Kekayaan Intelektual. Well, sebenarnya ini bukan ruang

Cerita Memerah ASI Ketika Diklat

Awal bulan Oktober aku kembali masuk kantor setelah cuti melahirkan sela tiga bulan. Seminggu kemudian aku harus meninggalkan Rhea selama tiga hari karena harus mengikuti diklat dari kantor. Karena sudah mengetahui bahwa akan ada diklat, jauh hari aku sudah menyiapkan ASIP untuk kebutuhan Rhea. Selama diklat ke mana-mana bawa peralatan tempur (breast pump, cooler bag, ice gel dan apron). Berhubung nggak ada nursing room, jadilah pumping di pojokan ruangan saat istirahat tiba. Dilihatin orang sudah biasa, santai dan cuek aja. Untung punya teman perjuangan Mbak Ratna Ayu (dari Direktorat Keuangan), sekamar pula. Tengah malam, dini hari saling membangunkan dan menyemangati. Alhamdulillah we nailed it ya Mbak 💪❤ ASIP aku titipkan di resto hotel, dengan memasukkan ke wadah tertutup sebelumnya supaya tidak mudah terkontaminasi bahan makanan lain. Alhamdulillah kemarin ice gel disimpan di freezer ice cream dan ASIP disimpan di kulkas bersama minuman. Jangan lupa komunikasika

Menyiapkan ASIP Sebelum Kembali Bekerja

ASI adalah asupan segar dan merupakan cairan hidup kaya akan nutrisi. ASI mengandung antioksidan, antibakteri, probiotik prebiotik dan kekebalan tubuh. Meskipun beberapa kandungan berpotensi berubah karena mengalami proses penyimpanan, pemberian ASI Perah (ASIP) tetaplah lebih baik daripada formula, terutama pada ibu bekerja atau ibu yang berpisah dengan bayinya untuk sementara waktu. Untuk itulah kemudian si ibu perlu memerah untuk menjaga asupan si kecil. Sebagai ibu bekerja, aku perlu menyiapkan ASIP sebelum kembali ke kantor supaya asupan Rhea tetap terjaga. Berbeda dengan zaman Bintang, ketika zaman Rhea aku lebih santai dalam menyiapkan stok ASIP untuk persiapan kembali bekerja. Kalau zaman Bintang aku punya sekitar 150 botol, kini tak sampai separuhnya. Awalnya aku mau menyiapkan untuk 4-5 hari kerja saja, buat jaga-jaga kalau hasil perah menurun karena sakit, ada lembur atau ada dinas keluar kota. Namun ternyata aku harus menyiapkan lebih karena ada agenda training di lu

Mengurus Akte Kelahiran di Kecamatan

Saat masih di rumah sakit pasca melahirkan Rhea, suami dapat broadcast dari grup pengurus RW kalau akan ada pelayananan pembuatan akta kelahiran dan kematian keliling oleh Dispenduk Capil Sidoarjo di kantor kecamatan kami. Wah, pas banget, rezeki nih. Jadi nggak perlu jauh-jauh ke Sidoarjo. Setelah pulang dari RS kami mulai melengkapi syarat - syarat yang diperlukan. So, inilah cerita kami berurusan dengan birokrasi Kabupaten Sidoarjo. AKTA KELAHIRAN WNI Mengisi formulir permohonan dan melampirkan:  a. Anak telah masuk KK (mempunyai NIK) b. Foto copy KTP Orang Tua dan 2 orang saksi c. Foto copy Kartu Keluarga (KK)  d. Asli Surat Kelahiran Dokter/Bidan/ Penolong Kelahiran  e. Asli Surat Keterangan Kelahiran dari Desa/Kelurahan f. Foto copy Surat Nikah/Akta Perkawinan Orang Tua yang dilegalisir Instansi Berwenang  g. Foto copy Ijazah bagi yang telah lulus SD/SMP/SMA First thing to do adalah mengurus surat pengantar dari RT dan RW untuk mendapatkan Surat Keteran

ASIP Pertama Rhea

Hari ini pertama kali memerah ASI karena aku harus ke kecamatan untuk urus akte kelahiran Rhea. Hasil perahnya kok cuma segitu? Iyaa, hasil perahku memang belum optimal karena memang belum rutin memerah. Awalnya baru berencana memerah untuk menabung ASIP sebulan sebelum kembali bekerja, tapi ternyata ada keperluan mendadak. Rhea minum ASIP pakai apa? Pakai sendok. Meski belum mahir karena baru pertama kali minum ASIP pakai media, alhamdulillah habis tanpa banyak drama. Kuncinya jangan berikan ASIP ketika bayi sudah lapar. Stok segitu cukup untuk 3 jam meninggalkan Rhea, tapi begitu aku sampai rumah Rhea masih minta menyusu. Tak lama kemudian dia tidur. Terima kasih sudah kooperatif ya Rhea. Perjalanan menyusui kita masih panjang. Insyaallah we can make it through, hand in hand .

Hallo dari Rhea

Assalamualaikum. Halo semua, perkenalkan namaku Rhea. Alhamdulillah telah lahir secara normal, lancar dan nyaman pada Sabtu 14 Juli 2018 jam 02.40 WIB. Semoga aku menjadi perempuan sholehah yang senatiasa dilindungi Allah, kuat dan membawa berkah untuk sekitar, sesuai nama yg diberikan ayah dan bundaku.

Plastic Free July

Plastic Free July Plastic Free July is a global initiative that aims to raise awareness of the amount of single-use disposable plastic in our lives and challenges people to do something about it. We can start a small step to refuse or at least reduce all single use plastic. We can start from the top 4 of them: plastic bags, water bottles, takeaway coffee cups and straws. Plastic bag I used to always bring my own shopping bag whenever I go to the market. For the fruits and vegies I buy, I put in my shopping bag directly. But, I still can't avoid some items that wrapped in plastic as it's packed in it like tofu and corn as you can see at the picture. But, at least I could reduce the use of plastic bag. Plastic Bottle I still buy some beverages in plastic bottle, I should stop or reduce it gradually. For the mineral water, I always bring my own bottle from home. Cup and Straws Since I'm not a coffee lover, I almost never take away any coffee from coffee shop.

Screening Empat Dimensi

Screening 4D ini sebenarnya sudah lama aku lakukan, di saat usia kehamilanku 26-27 minggu, tapi baru sekarang sempat diposting, hehe. Screening tidak dilakukan oleh obgyn langganan, melainkan oleh konsultan fetomaternal, dr. Aldika Akbar, Sp.OG (K) supaya pemeriksaannya lebih komprehensif karena dilakukan oleh yang berkompeten di bidangnya. Pemeriksaan ini dilakukan hampir satu jam lamanya, meliputi anatomi tubuh (kepala, kaki, tangan, perut, jantung, dsb), posisi janin, posisi plasenta, kecukupan air ketuban, aliran darah dan gerak janin. Alhamdulillah hasilnya baik, hanya saat itu kepala bayi masih di atas. Kalau dari pemeriksaan rutin yang terakhir, kepala janin sudah di bawah. Oiya, waktu discreening susah sekali mendapatkan gambar wajah janin karena dia lagi aktif bergerak dan tangan menutupi wajahnya. Tapi, itu tidaklah terlalu penting. Yang lebih penting adalah mengetahui kondisi janin. :) Stay healthy and happy inside my belly dear. Can't wait to see you s

Ramadhan dan Mudik Saat Hamil

Assalamualaikum. Halo teman-teman bagaimana ibadah Ramadhannya? Semoga lancar dan diterima oleh Allah SWT yaa. Tak lupa, aku ucapkan Selamat Idul Fitri 1439 H, Taqaballahu Minna wa Minkum. Semoga kita semua dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan. Aamiin. Ramadhan Saat Hamil Tahun ini Ramadhanku berbeda dari sebelumnya karena tengah hamil. Awalnya berharap bisa full puasa karena nggak akan menstruasi, tapi ternyata cuma bisa ikut puasa empat hari pertama saja. Ketika haus badan jadi lemas, kepala pusing dan mimisan. Memang, hamil kedua ini lebih ringkih rasanya, lebih banyak keluhan dibandingkan hamil pertama. Tapi alhamdulillah diberikan kekuatan untuk melewatinya hingga detik ini. Ibadah lainnya pun kemudian menyesuaikan kondisi. Aku lebih sering tarawih di rumah karena sering mimisan dan frekuensi BAK sudah meningkat. Jadi, sholatnya nggak bisa terusan sampai selesai, harus berhenti dulu buat menunaikan hajat lalu lanjut lagi. Untuk mengajipun, kadang sambil rebahan

Maternity Photoshoot

A magical time that I await to have in my lifetime, to carry a soul within me, being pregnant is such an inspirational time for me. It brings the joy of being able to nurture an angel coupled with the pain that does not let me sleep for weeks or months. A magnificent time which brings a new life to the world, pregnancy makes me grow to be a kind and loving mother. The wonderful feeling of being pregnant, the unworldly changes that occurs inside my body and the pain, the confusions and absolute bewitching time that I have to go through cannot be defined in words. During pregnancy is that time, which can in no way be comparable to other instances in life for anyone. There are some absolutely heart-wrenching times and some joyful moments during pregnancy which can all be recalled as a marvelous experience when looking backwards to it. . Thanks a lot to Ruddy Purnama for capturing this wonderful journey.

Sop Manten

Assalamualaikum.  Hari ini ngidam banget sama Sop Manten ini. Disebut Sop Manten karena hadirnya di resepsi mantenan yang menggunakan sistem piring terbang. Terakhir menghadiri nikahan dengan sistem ini sudah lama banget. Nah, karena di Surabaya belum nemu yang jual, maka mau nggak mau harus bikin sendiri.  Bikinnya sih gak begitu susah kok. Aneka sayur direbus sebentar supaya tetap crunchy, lalu kuahnya dimasak terpisah. Kuahnya aku bikin dari kaldu ayam, pakai bumbu putih dari @dapurauliapwt tinggal tambahin gula, garam dan merica. Sepiring sop ini nutrisinya sudah empat empat bintang ya. Isinya sih bisa disesuaikan dengan selera. Aku tadi pakai wortel, makaroni, kentang goreng, ayam, jamur, kembang kol dan kapri. Well, puas banget deh makannya. Sepiring masih kurang 😊😊 Selamat berbuka puasa ya teman-teman, semoga diberikan kesehatan dan kelancaran dalam beribadah di bulan suci ini. Happy cooking, happy eating!!

[Review] Guest House Rumah Wahidin, Probolinggo

Bulan kemarin aku ada acara keluarga di Probolinggo dan Lumajang. Kuputuskan menginap di Probolinggo karena acara di Probolinggo sampai malam, selain itu juga karena lebih banyak alternatif penginapan. Sengaja cari yang murah karena cuma dipakai sebentar, tidur doank. Hehehe. Aku menginap di Guest House Syariah Rumah Wahidin, terletak di Jalan Wahidin Probolinggo. Ratenya 250.000/malam, include sarapan untuk dua orang. Bangunan guest house terdiri dari dua lantai, jadi tentu saja tak ada lift, hanya ada tangga. Aku mendapatkan kamar di lantai dua. Kamarnya bersih, dilengkapi AC, TV, Kamar Mandi dalam, gantungan baju, meja kursi dan dua botol air mineral. Di bawah, ada taman, gazebo, kolam dan ayunan. Lumayan banget waktu bawa anak kecil, Bintang bisa main di situ. Lalu ada musholla di samping resepsionis. Menu sarapannya bukan buffet ya, tapi ala carte, ada pilihan menunya antara lain Mie Goreng, Soto Ayam, Roti Bakar dan nasi Goreng. Untuk minumannya ada teh dan k

Menikmati Bali (Bagian 2)

Hari ketiga di Bali, aku bergabung dengan rombongan. Aktivitas hari ini lebih ringan dan bersahabat untuk ibu hamil macam aku. Aku kuat jalan jauh, tapi aku udah nggak bisa jalan cepet. Aku harus beberapa kali berhenti untuk istirahat dan minum. But I was so well, I enjoy this trip. Water Blow Nusa Dua Terletak di kawasan elitenya Bali, aku sebenarnya berpikir nggak worth it buat ke sini. Jalan lumayan di tengah terik matahari yang bikin keringetan, hanya untuk melihat semburan air laut ke batu karang yang buatku biasa saja. Aku pernah mbelani jalan dan naik ke bukit untuk lihat Seruling Laut di Pantai Klayar Pacitan, dan itu memang worth it . Karena merupakan kawasan elite, banyak hotel bintang lima di sini, dan tentu saja semuanya punya pantai pribadi. Akses yang bagus, bersih dan dijamin lebih privat. Nah, ini menarik kalau punya uang, karena harganya tentu saja nggak murah hahah. Pantai Pandawa Bali panasnya luar biasa, lebih panas dari Surabaya. Pantai i

[Review] Resign

Ini adalah pertama kalinya aku baca buku karangan Almira Bestari. Buku ini bercerita tentang kehidupan karyawan sebuah kantor konsultan di Jakarta. Dengan segala dinamika di lingkungan kantor tsb, Alranita, Carlo, Karenina dan Andre melakukan kompetisi. Bukan untuk menjadi pegawai terbaik, jabatan tertinggi atau bonus terbesar, namun untuk resign. Dengan bahasa yang sederhana novel ini mudah untuk diikuti. Namun buatku konfliknya terlalu datar, agak membosankan. Sempat nggak mau menyelesaikan tapi akhirnya tuntas juga karena dibaca untuk mengisi waktu ketika menunggu antrian dokter waktu itu. 

[Review] Twivortiare 2

Buku ini sudah terbit beberapa tahun lalu, tapi baru sempat baca. Bercerita tentang kehidupn pernikahan kedua antara alexandra Rhea dengan Beno Wicaksono. Pernikahan pertama mereka gagal, mereka bercerai lalu menikah lagi. Seperti pada novel sebelumnya, Twivortiare, novel ini disajikan dalam bentuk kicauan twitter oleh akun @alexandrarheaw. Beda kan dari novel lainnya. Kicauan ini nyata, si Ika Natassa, penulisnya beneran membuat akun twitter tsb dan rutin berkicau di sana. Hingga kicauan tsb menjadi satu novel. Kalau untuk alur cerita, novel ini lebih flat, tidak ada konflik berarti. Pelajaran tentang menikah, menyesuaikan diri dan menjaga api cinta demi kelanggengan rumah tangga menjadi bahasan utama dalam novel ringan ini. You know you’re in love with the right person when falling in love with him turns you into the best version of yourself. Some dreams just make you don't want to wake up. You can only cry when you really want something and it means the world to you.