Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2011

Tentang Pre Wedding

Foto - foto pre wedding, sebagai ilustrasi Sapa yang nggak kenal dengan istilah pre wedding ? Kayaknya hampir semua orang sudah familiar dengan kosakata dan budaya yang akhir - akhir ini lagi populer di masyarakat kita. Istilah pre wedding ini umumnya diartikan photo session yang dilakukan sebelum pernikahan. Hasilnya biasanya dipajang di undangan, kertas ucapan sovenir dan pada saat resepsi.  Meskipun lagi populer, aku dan yangkuw justru memutuskan untuk tidak melakukannya. Banyak teman dan saudara menanyakan alasannya, menyayangkan bahkan mencibir keputusan kami, tapi aku sih nggak peduli. Mengutip bahasa anak muda yang sering nongol di televisi, "suka - suka gue kali, kawinan gue, duit - duit gue. Kenapa rese mulu??", hahaha. Okay, akan aku jelaskan beberapa alasan yang melatarinya, antara lain: 1. Bukan model.   Aku sadar diri kalau aku bukan model yang suka bergaya di depan kamera, meski adakalanya aku suka narsis foto - foto nggak jelas. Aku tidak cu

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa

Kata dan Waktu

Kata bukanlah segala - galanya Waktu itu kita sudah berusaha sekuat tenaga Tapi kata tak pernah mampu menjelaskan apa yang kita rasa Kita pun menjadi putus asa Kita lantas memilih untuk bergulat dengan keyakinan masing - masing ketimbang duduk bersama dan bicara berdua Untuk menyelesaikan prahara yang ada Namun, selang waktu berganti, ketegangan itu perlahan binasa Waktu mungkin memang tidak menyembuhkan luka Tapi waktu mengajarkan banyak hal yang tidak bisa diungkapkan melalui kata Waktu mengajari untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada Belajar untuk merelakan sesuatu yang dulu kita punya Belajar untuk hidup tanpa sesuatu yang dulu kita cinta P.S. Untuk kamu. Ternyata masalahnya cuma satu, kita butuh waktu, untuk bisa menjadi seperti dulu.

Cerita dari Jogja (Part 1)

Rabu - Sabtu ini aku berada di Jogja untuk mengikuti pelatihan Internasional Office yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti, Kemdiknas. Aku berangkat dari Surabaya dengan pesawat jam 07.35 dan landed di Bandara Adi Sucipto Jogja jam 08.35. Begitu masuk ke ruangan bandara, aku disambut musik khas Jogja yaitu gamelan lengkap dengan sindennya. gamelan corner @ Adi Sucipto Airport Di Dari bandara ke hotel aku naik taksi. Hotel tempatku menginap jaraknya sekitar 5 KM (info dari website di hotel). Perjalanannya sendiri sekitar lima belas menit. Kalau pengen lebih murah, Anda bisa naik Transjogja, semacam busway, shelter -nya ada di depan bandara kok. Tapi berhubung bawaanku banyak, bawa koper ukuran sedang, jadi aku prefer naik taksi saja. hotel tempat aku menginap. Bagus sebenarnya, cuma sayang kamarku nggak ada jendelanya. Jadi, nggak bisa melihat matahari. Siang malam suasananya sama, berasa hidup di gua :) Berhubung aku nyampai hotel kepagian and there's no room

Rempong Days

Aku ngerasa beberapa hari terakhir are my rempong days. Banyak kerjaan yang menguras energi dan juga membuat emosi. So far ya masih berkaitan erat dengan dua instansi itu. Mulai besok sampai akhir pekan nanti, aku akan tugas keluar kota, ada pelatihan dari Dirjen Dikti. Dan karena berbarengan dengan libur sekolah, berburu tiketnya susah setengah mati. Niat untuk naek kereta demi menyesuaikan jadwal dimulainya acara harus dikubur dalam - dalam karena tiket untuk minggu ini sudah habis, baik untuk berangkat maupun pulangnya. Aku memutuskan naik pesawat, sambil harap - harap cemas *dan berdoa khusyuk* semoga tiketnya masih ada. Untuk mendapatkan tiket itu pun tidak mudah, harus telepon bolak - balik ke travel karena sibuk melulu. Sempat khawatir juga kalau nggak dapat, padahal big boss udah ngasih perintah buat berangkat. Pas nyambung dan berhasil ngomong sama CS untuk dilayani, aku masih harus nunggu lama karena loading website maskapai yang aku tuju lemot banget. Sumpah, baru sekali

Dupa Aneka Warna

Api menyala sempurna Membakar dupa aneka warna Asapnya menebar aroma bunga Mengiring tertutupnya mata Seiring kantuk yang datang menyapa Semoga wanginya mampu menghilangkan semua resah yang melanda Jangan khawatir sayang, insyaallah aku akan baik - baik saja di sana Tidurlah yang nyenyak duhai pria yang kucinta Tunjungan Plaza, 19 Juni 2011 Beberapa hari menjelang keberangkatanku.

Persamaan Pindah Rumah dan Patah Hati

Hari H itu semakin dekat, itu artinya aku akan meninggalkan rumah kos dalam waktu yang tidak lama lagi. Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat. Selama itu, tentu sudah banyak peristiwa yang terjadi, ada susah ada senang, ada kegagalan ada kesuksesan. Berat rasanya untuk pergi, aku sudah dan masih nyaman di sini, tapi pindah adalah hal yang tidak bisa aku elakkan lagi. Aku pun mulai mengepak barang - barangku untuk dipindahkan ke rumah tempat aku tinggal setelah menikah nanti. Setengahnya sudah aku pindah akhir bulan kemarin, sedangkan setengahnya lagi aku aku pindahkan dalam waktu dekat, minus barang - barang yang masih aku pakai seperti pakaian, galon, sepatu, peralatan sholat dan peralatan mandi. Beberapa barang sengaja aku buang karena tidak terpakai lagi atau hanya akan memenuhi ruangan. Ada sih yang sebenarnya nggak butuh - butuh banget tapi tetap aku simpan, masih sayang soalnya. Ngomong - ngomong soal pindahan, kalau aku pikir - pikir prosesnya kok hampir sama dengan pemuliha

Ganti Gigi

Sebenarnya tema ini sudah lama pengen aku post di blog, cuma belum sempat melulu, belum nemu mood untuk menguraikan pengalaman ganti gigi ini secara panjang lebar. *ngeles* Ceritanya sekitar dua tahun lalu, kalau nggak salah pas semester akhir kuliah, gigiku patah karena kecelakaan. Sebelumnya gigiku emang sudah rapuh karena berlubang, jadilah semakin mudah untuk patah, karena lubangnya sebenarnya termasuk parah. Nah, karena patahnya nggak menyeluruh, tapi cuma sebagian, malah membuat keadaan semakin buruk karena ternyata gigi jadi menyerpih. Alhasil, gigi jadi sensitif, kena panas atau dingin sedikit aja jadi cenat - cenut. Aku mencoba bertahan karena nggak mau kehilangan gigiku, ceritanya nggak mau ompong. Tapi lama - lama semakin tersiksa, dan akhirnya menyerah juga. Aku memutuskan untuk mencabut akar gigiku tadi dan berniat untuk menggantinya dengan gigi artifisial. Aku datang ke dokter gigi terdekat, minta dicabut. Karena geraham, makanya harus dibius dulu. Setelah dibius, dok

Impossible

Jodoh Ada Di Tangan Tuhan

Sengaja menulis postingan ini karena gemes sama beberapa orang yang sirik berlebihan yang akhirnya menyulut kebencian. Kasus ini menimpa orang yang bilangan umurnya sudah dikatakan cukup matang, tapi ternyata itu tidak berbanding lurus dengan kedewasaan yang mereka punya. Ah, memang benar kata pepatah, menjadi tua itu pasti, tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Sebentar lagi aku akan menikah, banyak sanak saudara dan sahabat yang ikut berbahagia. Tapi ada beberapa orang yang ternyata sebaliknya, mereka nggak suka, dengan alasan yang berbeda. Yang pertama, sebutlah si A. Dia nggak suka karena dia yang lebih lama pacaran sampai sekarang belum naik pelaminan. Yang kedua, sebutlah si B. Dia nggak suka karena usianya lebih tua tapi hubungannya dengan sang kekasih katanya masih belum tahu kemana arah dan tujuannya. Yang ketiga, sebutlah si C. Dia nggak suka karena dia barusan patah hati, membatalkan tunangan karena ternyata ceweknya mendatangkan banyak permasalahan yang tak berkesudahan. Yan

The One I Love So True :)

I love this smile, and him of course :) There's so many men I know, but you're the one that I love so true. And every single thing you did to me, nobody else can do. I wonder how you could make me fall in love with you everyday Since the first day we date till today, and I wish for now and then. Amin :) I love you so much dear yangkuw, beyond words :)

Apakah Ini Yang Dinamakan Naluri?? :)

Dari dulu aku nggak suka sama yang namanya anak kecil. Aku nggak cukup sabar dan telaten untuk menghadapi tingkah polah mereka, terutama sama yang masih balita. Menurutku mereka rewel, cengeng dan banyak maunya. Sepupuku banyak, ada sekitar lima belasan, umur mereka terpaut jauh dari aku. Aku nggak begitu deket sama mereka ketika mereka balita. Aku baru deket ketika mereka sudah mulai menginjak bangku sekolah dasar, ketika mereka tidak "serentan" ketika balita dulu. Dan "ketidaksukaan" itu masih berlangsung sampai sekarang. Tapi, akhir - akhir ini, along the way I prepare every single thing for my wedding, aku mulai menaruh perhatian kepada sesuatu yang berbau keibuan. Belum sampai ke yang pengurusan anak - anak sih, baru sampai ke kehamilan. Mungkin karena fase kedua adalah proses yang lebih dulu dekat dengan aku karena proses kehamilan adalah proses yang lebih dahulu akan aku lalui sebelum mempunyai anak. Aku berdoa semoga Allah mempercayakan itu buat aku nantin

Desperately Need Any Kind of Relaxation

I'm desperately need any kind of relaxation. Ngurusin wedding stuffs ternyata sukses bikin capek jiwa raga, meski sebaliknya juga merasakan kebahagian yang tak terkira. Nggak kerasa hari H semakin dekat, stres pun mulai meningkat. Secara umum, all stuffs are almost done, kurang undangan dan kebaya yang belum jadi. Soal kebaya sih aku percaya sama penjahit langgananku, dia tepat waktu dan hasilnya bisa diandalkan. Nah soal undangan ini nih yang bikin aku nggak tenang. Janjinya sabtu, tapi ternyata nggak bisa dengan alasan mendahulukan yang nambah untuk yang acara juni ini. Trus janji Rabu ini buat nyelesain 300 dulu karena aku mau nyebar di kondangan sodara weekend ini, tapi ternyata meleset juga, janjinya besok. Sedangkan sisanya katanya minggu depan. Aduh, sumpah deh aku udah hampir kehabisan kesabaran ngadepinnya. Hasilnya sih bagus (aku lihat punya temenku yang pesan di sana), tapi kalau mbleset terus gini ya kan ya mengecewakan, penilainnya bisa berkurang. Sebel banget rasany

5 Kebiasaan Baik yang Mencegah Kerusakan Kulit

Sadarkah Anda bahwa memakai produk perawatan kulit dari merek yang berbeda-beda ternyata bisa membuat kulit rusak? Agar tak menyesal, simak artikel ini untuk mengetahui kebiasaan apa yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan kulit. 1. Setia pada satu merek Slogan yang ada di iklan-iklan memang bukan asal bunyi. Setiap merek produk kecantikan memiliki formula masing-masing, yang sudah terjamin aman jika digabungkan dengan produk yang berbeda dari merek yang sama. Namun jika Anda menggunakan toner merek A, pelembab merek B, krim malam merek C, dan scrub merek D, bisa-bisa bahan kimia di dalam masing-masing merek berinteraksi secara negatif dan membuat kulit Anda iritasi. 2. Cuci muka sebelum tidur Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk selalu mencuci muka sebelum tidur. Nasihat ini harus terus kita jalankan, terutama setelah dewasa dan saat wajah kita sehari-harinya tertutup oleh make up. Satu kali saja Anda lupa mencuci wajah sebelum tidur, makeup dan debu yang

Smile or Cry??

  mak jleb, hahaha 

They Just Love You

Love and Commit

Bersyukur....

Ayo bersyukur :)

Jangan Beri Aku Narkoba

Ini buku karangan Alberthiene Endah pertama yang aku baca. Buku ini bercerita tentang seorang gadis bernama Arimbi, putri tunggal pasangan pengusaha Ruslan Suwito dan Marini Ruslan. Seperti cerita kebanyakan, terlahir dan dibesarkan dari keluarga berada ternyata tak membuat Arimbi menemukan kebahagiaan karena limpahan materi dari kedua orangtuanya ternyata berbanding terbalik dengan kasih sayang yang dia terima. Kedua orangtuanya selalu berangkat pagi dan pulang malam saat Arimbi sudah tidur. Praktis mereka tak punya banyak waktu untuk bercengkerama. Mereka hanya bertemu saat sarapan pagi, namun tak pernah banyak bicara. Sehari - harinya, Arimbi justru lebih banyak bergaul dengan para asisten rumah tangga dari pada dengan orangtuanya. Unfortunately, dari merekalah Arimbi mendengar cerita buruk tentang orangtuanya yaitu tentang pertengkaran dan perselingkuhan masing - masing orangtuanya. Mendengar cerita tersebut, kekecewaan Arimbi terhadap kedua orangtuanya bertambah. Keadaan ter

Berubah Dari Rencana Awal

Weekend kemarin aku pulang ke Ngawi, rasanya aku harus membiasakan memakai kata "pulang" bukan "main" lagi since I'm one step closer to be a part of his family. Tujuan utamanya adalah tanda tangan dokumen persyaratan nikah. Kirain dokumennya belum kelar karena aku dan si yangkuw belum tanda tangan, ternyaa udah beres karena Bapak kena baik sama orang kelurahan dan KUA :) Mumpung aku di sana, dan ketemu ma keluarga (inti) jadilah kita diskusi soal nikahan kami. Sometimes, to be honest, I'm still amaze and hardly believe that I would have my wedding soon, it's still such a dream, but I do thank to God for making it comes true. Dari diskusi ini ternyata ada beberapa hal yang berubah dari rencana awal. Aku awalnya merencanakan mahar dan seserahan bertemakan "angka delapan" as my favorite number. Tapi aku harus "merelakan" keinginan itu nggak jadi karena adanya perubahan tadi. Seserahan yang awalnya aku rencanakan delapan box, sekarang

Menenangkan Diri Di Hari Pernikahan

Semua calon pengantin biasanya mengalami stres menjelang pernikahan. Tak jarang, rasa stres itu membuat emosinya terganggu di hari pernikahan. Padahal seharusnya hari pernikahan adalah hari paling berbahagia bagi si calon pengantin. Berikut cara menenangkan diri sebelum pesta pernikahan yang dikutip dari Sheknows . 1. Delegasikan tugas Walau ini adalah pesta pernikahanmu, namun bukan berarti segala hal harus diurus sendirian. tak ada salahnya untuk mendelegasikan tugas seperti mengurus catering, dekorasi dan hal-hal lain kepada keluarga dekat. Anda bisa fokus pada hal-hal bersifat pribadi seperti memilih baju pengantin, cincin kawin dan rencana bulan madu dengan pasangan. 2. Persiapkan diri untuk hal buruk Tak ada sesuatu yang benar-benar sempurna. Begitu pula dengan persiapan pesta pernikahan Anda. Sekeras apapun usaha Anda dalam menyiapkan, namun bisa saja ada sesuatu yang terjadi atau terlewat di hari-H. Tapi hal itu tak perlu membuat Anda sedih atau depresi. B

Me Time

Minggu ini adalah minggu yang pendek untuk bekerja. Hari kerjanya cuma tiga karena jumat ada cuti bersama. Dan dua (hari kerja) diantaranya adalah hari yang sangat menyita waktu dan kemarin adalah puncaknya. Setelah selesai acara, beres - beres dan melakukan pekerjaan rutin lainnya, aku memutuskan untuk pulang tenggo (teng langsung go). Nggak tahu kenapa kemarin aku merasa sangat capek, badan dan pikiran. Makanya pulang lebih awal jadi pilihan. Sampai di kos aku sholat dan rebahan. Awalnya pengen tidur, tapi ternyata mata ini susah sekali dipejamkan. Aku pun memilih untuk membaca buku yang baru saja aku beli karena diskonan. Adalah buku Jangan Beri Aku Narkoba karangan Alberthine Endah yang kemudian jadi teman. Aku sangat menikmatinya, meskipun aku harus tetap berpikir di tengah kecapekan yang melanda untuk bisa memahami alur cerita yang dirangkaikan. Membaca bagiku adalah satu kegiatan yang sangat menyenangkan. Dan aku tak pernah bosan. Aku menyukai semua jenis buku kecuali k