Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2006

Jembatan Zaman

Bertambahnya usia bukan berarti kau paham segalanya. Pohon besar tumbuh mendekati langit dan menjauhi tanah. Ia merasa telah melihat segala ketinggiannya. namun masih ingatkah ia dengan sepetak tanah mungil waktu masih kerdil dulu? Masih pahamkah ia akan semesta kecil ketika semut serdadu bagaikan kereta raksasa dan setetes embun seolah bola kaca dari surga, tatkala ia tak peduli akan pola awan di langit dan tak kenal tiang listrik? Waktu kecil dulu, kupu - kupu masih sering hinggap di pucuknya. Kini burung - burung besar bahkan bersangkar di dalam ketiaknya, kawanan kelelawar mengantungi buahnya. Namun jangan sekali - kali ia merendahkan kupu - kupu yang hanya menggeliat di tapaknya, karena mendengar bahasanya pun ia tak mampu lagi. Setiap jenjang memiliki dunia sendiri, yang selalu dilupakan ketika umur bertambah tinggi. Tak bisa kembali ke kaca mata yang sama bukan berarti kita lebih mengerti dari semula. Rambut putih tak menjadikan kita manusia yang segala tahu. Dapatkah kit

Untittled

Ada getar tak tersentuh bahasa Ada melodi tak tersentuh lagu Ada tangis yang tak tergugu dalam sendu Ada bahagia tak tergelak dalam tawa Ada sesuatu di dalam sana Entah apa Ada sesuatu yang kurasa Entah apa Sesuatu itu ada Tapi tak bernama

Lilin Merah

Ada kalanya kesendirian menjadi hadiah ulang tahun yang terbaik. Keheningan mengahadirkan pemikiran yang bergerak ke dalam, menembus rahasia terciptanya waktu. Keheningan mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca, suka atau tidak suka pada hasilnya. Lilin merah berdiri merah di atas glazur, kilau apinya menerangi usia yang baru berganti. Namun seusai disembur nafas, lilin tersungkur mati di dasar tempat sampah. Hangat nyalanya sebatas sumbu dan usailah sudah. Sederet doa tanpa api dan menghangatkanmu di setiap kue hari, kalori bagi kekuatan hati yang tak habis dicerna usus. Lilin tanpa sumbu menyala dalam jiwa, menerangi jalan setapakmu ketika dunia terlelap dalam gelap. Berbahagialah, sesungguhnya engkau mampu berulang tahun setiap hari.

Satu Atau Dua???

Kenapa dua kalau satu sudah cukup? Kenapa cuma satu kalau dua lebih mengenyangkan? Satu atau dua? Dua atau satu? Tapi satu tak berarti tak cukup Dan dua tak selalu lebih mengenyangkan Satu atau dua? Dua atau satu? Tanyakan pada hatimu

Aku Memilih Untuk Pergi

Aku nggak tahu sejak kapan perasaan sayang itu beranjak pergi, berangsur namun pasti. Keinginan untuk tetap bersamapun semakin luruh. Detik kebersamaan yang semakin banyak kita lewati bersama ternyata bukanlah jaminan untuk membuat kita semakin satu. Yang ada justru perasaan jengah karena semakin sulit untuk saling mengerti. Dan puncaknya adalah ketika kamu mengatakan aku tak lagi bisa diharapkan, karena aku tidak bisa memberikan apa yang menurutmu harus aku lakukan. Jujur aku masih ingin memperbaiki semua kekacauan ini, meneruskan perjalanan yang harus kita lalui bersama. Tapi, di sisi lain aku tidak bisa membohongi hatiku, bahwa ada banyak hal yang membuatku kecewa, yang membuat hatiku keras membatu. Aku tak ingin menyalahkan siapa - siapa, yang jelas keputusanku untuk pergi telah membulat kuat. Aku tidak ingin kebersamaan kita justru semakin membuat hubungan kita lebih buruk dari apa yang sekarang terjadi. Terima kasih terdalamku untuk semua kesempatan yang kau berikan dan pelajara

Berkat Membaca Basmallah

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya. Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah, Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah." Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah s.w.t. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu." Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan ole