Skip to main content

Cheddar Cheese Cake In Rice Cooker


Ngelihat postingannya para food blogger tentang cake in rice cooker jadi penasaran pengen nyoba. Hehehe. Nggak ada resep khusus karena mereka menggunakan resep cake yang biasa mereka buat di oven. Niatnya bikin sejak weekend kemarin, tapi ketunda mulu karena banyak hal. Akhirnya baru hari ini bisa eksekusi. Resep yang akhirnya aku pilih adalah Cheddar Cheese Cake. Alasannya cuma karena aku lagi pengen ngemil yang berbau keju :p. Resepnya aku nyontek di sini http://bunbriels-kitchen.blogspot.com/2012/05/cheddar-cheese-cake.html.

CHEDDAR CHEESE CAKE IN RICE COOKER
Bahan:
100 ml susu UHT plain
125 gram keju cheddar parut
70 gram gula pasir
15 gram mentega
25 gram maizzena
30 gram terigu
3 butir telur, pisahkan kuning dan putihnya
1/4 sdt garam

Cara Membuat:
  1. Masukkan susu, keju dan butter dalam panci, lalu panaskan dan aduk terus hingga keju larut. Angkat.
  2. Tambahkan kuning telur aduk rata.
  3. Masukkan terigu dan maizena, aduk rata. Sisihkan.
  4. Di wadah lain, kocok putih telur dan garam hingga berbusa, lalu masukkan gula sedikit-sedikit. Kocok sampai soft peak.
  5. Masukkan 1/3 adonan putih telur ke dalam adonan keju, aduk balik sampai rata. Masukkan adonan ini ke sisa adonan putih telur, aduk lagi hingga rata.
  6. Masukkan adonan ke dalam pan, hentak perlahan supaya adonan merata. Masukkan ke dalam rice cooker, tekan tombol cook. Apabila tombol berubah menjadi warm, tunggu beberapa saat (sekitar lima menitan) lalu tekan cook lagi. Lakukan step tsb sebanyak 4-5 kali. Lakukan tes tusuk untuk mengetahui kematangannya.
  7. Keluarkan cake dari pan, hilangkan uap panasnya. Beri toping sesuai selera (aku pakai toping selai stoberi yang aku buat sendiri). Bisa langsung dimakan atau didiamkan di kulkas dulu.

Hasil cake ini belum memuaskan, cake tidak mengembang sempurna meskipun tidak bantat. Tingginya cuma jadi segini. Mungkin besarnya pan juga pengaruh.


Bagian atas masih basah sementara bagian bawahnya sudah matang. 



Teksturnya tidak spongy, melainkan padat mirip pudding. 


Mungkin penyebab ketidaksusksesan dalam cooking project ini karena cake ini seharusnya dipanggang dengan cara au bain marie. Para food blogger yang aku temui mengeksekusi cake yag dioven dengan cara biasa. Atau bisa juga karena tidak pakai baking powder. Keadaan cook to warm yang berganti-ganti bisa juga berpengaruh pada proses pengembangannya. Nanti deh aku coba bikin lagi yang cakenya dioven biasa saja. Asli masih penasaran, soalnya mereka pada berhasil. Hehe. Salah satu contoh yang berhasil adalah Mbak Anita, bisa dilihat di blognya Daily Cooking Quest.

Kalau soal rasa, cake ini enak kok. Aku cocok sama resepnya. Kejunya light nggak bikin eneg ketimbang cheese cake yang pakai cream cheese.

Aku sih tetap amazed kalau ternyata rice cooker bisa dipakai buat bikin cake. Hehehe


Happy cooking, happy eating.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan