Skip to main content

Jalan - Jalan Sore Ke Kebun Bibit Wonorejo

Setelah minggu yang lalu main ke playground di mall, kali ini gantian jalan - jalan ke tempat wisata alam. Tujuan kita adalah Kebun Bibit II di Wonorejo. Awalnya mau ke Kebun Bibit I di Bratang, tapi begitu melihat postingan tentang KB II yang juga asri tapi lebih sepi langsung deh cuss ke sana. KB II ini lokasinya di belakang STIKOM, depan perumahan Nirwana Executive. 


Seperti arena bermain pada umumnya, di sini ada mainan untuk anak - anak seperti ayunan, perosotan, jungkat - jungkit dan arena memanjat.








Ada juga kandang angsa. Katanya sih ada rusa juga, cuma nggak lihat karena kurang menjelajah. Soalnya Bintang asyik banget main ayunan dan perosotan.


Yang nggak kalah seru di sini ada danau. Di sekelilingnya ada jalan setapak, pepohonan, tempat duduk dan tempat sampah. Bikin betah berlama - lama di sini. Sayang di sini banyak ABG pacaran, duduknya dempetan, pemandangan yang tidak okey buat anak - anak. Huhuhu.



Di bagian depan ada juga flying fox dan peralatan outbond. Alhamdulillah Bintang senang main di sana, sudah mulai asyik dengan arena main. Bagus untuk melatih kepercayaan diri, kemandirian dan motoriknya. We will come back again for sure.

Comments

Wisata Obyek said…
wah ada danau buatan, anak2 pasti seneng nih
makasih infonya ya...

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan