Skip to main content

Bintang GTM


Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan.

Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan, sempat memaksanya makan, tapi ujungnya tidak menyenangkan baik buat aku maupun Bintang. Bintang tetap GTM dan aku tetap sedih. Karena makannya sedikit, dia jadi lebih sering nenen kalau ada aku. Kalau nggak ada, minum ASIPnya yang menggila. Defisit terus nih jadinya. Untung punya stok, meskipun sedih melihat tabungan tiap hari berkurang, tapi nggak sampai panik karena harus kejar tayang.

Thanks to para minbuks (baca: Admin Grup FB AIMI) yang sudah bolak - balik aku curhati. Mereka membagi beberapa tips:
  1. Selidiki penyebabnya. Sudah, hasilnya sariawan. Sudah diberikan obat, tapi belum sembuh, masih dalam proses. Yaiyalah, kalau langsung sembuh malah ngeri juga kan. Semoga cepat sembuh. Doa bunda menyertaimu selalu.
  2. Nggak boleh panik menghadapi anak GTM, nanti tambah menjadi. Untung aku bukan termasuk orang yang gampang panik, tapiiii tetap aja khawatir. 
  3. Menu sebaiknya bervariasi, lebih baik menyediakan makanan favorit bayi. Ini sudah aku lakukan, tapi enggak mempan juga. *elus dada, inhale-exhale* 
  4. Ajak bayi makan bersama untuk memancing keinginannya makan. Sudah dilakukan, kadang mau disuapi kadang enggak. Semalam pas suami makan mie goreng, dia ngelihatin. Pas disuapin mangap terus, dan habis banyak. Sayang peristiwa ini terjadi ketika aku sudah tidur saking capeknya :p
  5. Tawarkan makanan pada anak, siapa tahu dia mau makan sendiri. Sudah dicoba dan hasilnya cuma diacak - acak. *elus dada, inhale-exhale* 
  6. Beri dia waktu, nanti kalau lapar akan mau makan dengan sendirinya kok. Tips ini benar adanya. Minggu kemarin bangun tidur tiba - tiba minta bakpao yang sedang aku makan. Tumben - tumbenan banget lho ini dia minta roti, biasanya ogah. Alhamdulillah habis hampir sebuah dengan ukuran yang lumayan.
Ahhh, kesabaranku tampaknya sedang diuji nih. Perasaanku sering naik - turun kayak roller caster menghadapi ini. Tapiiiii... nggak boleh nyerah donk ya. Kata Minyan "tunggu kejutan lainnya ya" :) Aku percaya it's about time. GTM pasti berlalu kok *menghibur diri.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan