Skip to main content

Rempong Days

Aku ngerasa beberapa hari terakhir are my rempong days. Banyak kerjaan yang menguras energi dan juga membuat emosi. So far ya masih berkaitan erat dengan dua instansi itu. Mulai besok sampai akhir pekan nanti, aku akan tugas keluar kota, ada pelatihan dari Dirjen Dikti. Dan karena berbarengan dengan libur sekolah, berburu tiketnya susah setengah mati. Niat untuk naek kereta demi menyesuaikan jadwal dimulainya acara harus dikubur dalam - dalam karena tiket untuk minggu ini sudah habis, baik untuk berangkat maupun pulangnya. Aku memutuskan naik pesawat, sambil harap - harap cemas *dan berdoa khusyuk* semoga tiketnya masih ada.

Untuk mendapatkan tiket itu pun tidak mudah, harus telepon bolak - balik ke travel karena sibuk melulu. Sempat khawatir juga kalau nggak dapat, padahal big boss udah ngasih perintah buat berangkat. Pas nyambung dan berhasil ngomong sama CS untuk dilayani, aku masih harus nunggu lama karena loading website maskapai yang aku tuju lemot banget. Sumpah, baru sekali ini aku pesen tiket sampai nervous. Antara cemas, berharap, berdoa dan pasrah. Tapi alhamdulillah, akhirnya dapat tiket juga.

Aku naik pesawat yang flight-nya jam 7.35. Sebenarnya termasuk kepagian untuk acara yang baru dimulai jam satu siang. Ada sih flight yang jam sebelasan dari maskapai lain, tapi urung naik karena pesawatnya kecil dengan baling - baling di depan badan pesawat mirip baling - baling bambunya doraemon. Males dan ngeri, terlebih setelah mendengar cerita dari teman - teman yang sudah pernah naik, bahwasanya menyebabkan pusing yang tiada terkira *mulai lebai kayaknya*. Jadi, aku lebih memilih untuk melakukan menghabiskan waktu dengan tujuan yang belum tentu sambil menunggu acara dimulai ketimbang pusing dan sakit gara - gara mabok udara.

Hari ini niat tenggo karena belum sempat packing. Urusan packing harus kelar sebelum maghrib karena jam tujuh aku harus ngecek hasil editan foto sebelum dicetak. Semoga semua urusan dimudahkan, dan kerempongan ini tidak berkepanjangan seperti sinetron yang udah ratusan episode tapi gak tamat - tamat.

Wish me luck!!

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk...

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut ...