Skip to main content

Pempek Tahu Keju



Bintang lagi sukaaa banget sama ikan, makannya lahap kalau ada ikan. Jadilah aku browsing aneka olahan ikan. Kapan hari sudah bikin otak-otak, sekarang nyobain bikin pempek. Sempat kaget waktu beli ikan tengiri, harganya udah naik lima belas ribu aja donk. Biasanya sekilo lima puluh lima, sekarang jadi enam puluh lima. Huaaa.

Resep pempeknya nyontek dari sini.

Bahan:
300 gram daging ikan tengiri, cincang halus
150 gram tahu putih, remas halus
300 gram tepung sagu
4 siung bwang putih (better 6 siung karena tadi kurang nendang)
1 sdt merica
1 sdm garam
4 sdm minyak
1 butir telor
60 ml air
keju secukupnya (bisa di-skip)

Cara:
1. Campur semua bahan kecuali tepung. Beri tepung sedikit demi sedikit, aduk dengan tangan hingga rata dan adonan bisa dibentuk.
2. Pipihkan adonan, isi dengan keju, bentuk silinder.
3. Rebus air hingga mendidih. Tambahkan minyak.
4. Rebus adonan hingga mengapung. Tiriskan
5. Goreng hingga kecokelatan.
6. Sajikan selagi hangat. 

Seharusnya disajikan bersama kuah cuko, tapi karena aku males bikinnya, jadilah dicemil saja. Enak, apalagi kejunya melting di mulut. Selain itu, dibuat lauk sama sayur bobor ternyata enak juga. Ternyata bikin pempek itu gampang, bikin sendiri lebih hemat *yaiyalah*. Selamat mencoba.


Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan