Skip to main content

Extraordinary Dating

just the two of us :)

Setelah sekian lama tertunda, akhirnya Jumat kemarin aku dan suami ngajuin cuti untuk "kabur" sejenak dari rutinitas yang ada. Ide ini awalnya mau kami realisasikan untuk merayakan anniversary, tapi berhubung anniversary jatuh pada bulan Ramadhan, jadi dieksekusi sekarang saja. Nanti pas hari H kami mau tuker kado. Hihi.

Kalau biasanya orang ngambil cuti buat keluar kota, aku dan suami malah nggak kemana - mana. Sengaja memilih untuk stay di Surabaya saja dengan satu agenda khusus, yaitu pergi berdua. Kenapa harus ambil cuti kalau cuma buat jalan - jalan dalam kota? Hari biasa kan juga bisa? Iya, memang bisa dilakukan di hari biasa. Tapi hang out on the weekend kan sudah biasa. Kalau pas weekdays sensasinya jelas beda donk.  Suasana bioskop dan tempat makan lebih sepi dari biasa. Yang paling kerasa adalah feel-nya, yang lain kerja kita jalan - jalan tanpa banyak beban. *pamer* Hehehe.

Cuti kami kali ini sebenarnya bukan berarti bebas dari agenda keluar kota. Tapi kami sengaja pergi Sabtunya, dengan alasan kalau pergi Jumat nanti malah nggak bisa total refreshing karena diteleponin sama kantor. Dan dugaan kami enggak meleset. Jangan ditanya berapa kali hapeku berdering ditelepon kantor ya,banyak pokoknya. Entah kebetulan atau gimana, setiap aku ambil cuti pasti adaaaaa aja yang mendadak urgent, padahal kemarin - kemarinnya anteng aja. Anyway, thanks a lot to Apri for being so responsible on handling KSDN issues.

Paginya kita kruntelan bertiga di kamar. Habis sholat Subuh males - malesan di kamar. Tidur lagi nggak bisa, jadilah aku dan suami ngobrol sana - sini. Lalu lanjut sarapan bareng, gantian nyuapin Bintang. Main bareng sama Bintang. Menyenangkan. Jam sepuluh Bintang udah bobok pagi, kami pergi ke supermarket terdekat buat belanja kebutuhan bulanan. Asli enak, supermarketnya sepi. Pas mau bayar nggak pakai antri. Jarang banget kayak gini.

Siang selepas jumatan kami baru pergi kencan *uhuk. Kami pergi ke Sutos. Agendanya nonton dan makan. Awalnya mau nonton gratis dengan nukerin poin dari provider. Poinku ribuan dan belum pernah dimanfaatkan. Sayang kan, awalnya mikir gitu. Etapi setelah melihat keadaan di lapangan di mana antrian penukarannya mengular, kami memutuskan untuk beli saja. Apalagi perut udah lapar, hehe.

Setelah beli tiket, kami makan di De Kampoeng. Alasannya simple, mumpung ada voucher makan di sana. Hahaha. Meskipun sudah sering makan di Sutos, tapi baru pertama ke sini. Kami emang punya kebiasaan kalau makan di Mall, nggak makan traditional food, bukan karena nggak suka atau mau gaya sok - sokan makan western/international food, tapi berdasarkan pengamatan dan pengalaman traditional food punya kecenderungan kalau udah masuk Mall harganya jadi nggak bersahabat.

De Kampoeng ini konsepnya food court. Ada banyak counter di sana. Masakan yang dijual beragam dari berbagai daerah. Ada masakan khas Jogja, Solo, Makassar, Bali dan Surabaya tentunya. Suami memesan Ayam Betutu. Sedangkan aku pesan Coto. Untuk minuman kami kompak pesen Es Puter, aku pesen Kopyor + Kacang Hijau, suami pesen Kopyor dan Cokelat. Rasa masakannya enak, tapi tidak luar biasa. Harganya sudah bisa diduga, naik dari biasanya. Es Puternya lebih enak Es Puter Pak Jo depan Leko Manyar, harganya juga beda, lebih murah di Pak Jo. Ah pokoknya Es Puter yang satu itu emang juara. Ah, jadi pengen nih. Udah lama nggak beli. Suamiii, beliin donk. Buat booster ASI nih *alibi* :))

Es Puter Kopyor + Kacang Hijau

Ayam Betutu - ayamnya seiprit, harganya mihil ih

Coto Makassar + Buras. Porsi segini cuma numpang lewat di perutku :p

Ketika masuk, pengunjung akan dibekali flyers yang berisi kotak - kotak kosong. Setelah memesan, akan distempel. Flyersnya berlaku untuk semua counter. Yang aku suka dari De Kampoeng ini cuma satu, suasana tradisionalnya. Penataan counter dan ruangannya terasa hommy.






I love those umbrellas
hiasan di dekat pintu masuk
beberapa counter

Setelah makan, kami lanjut nonton. Kami nonton Man of Steel. Pemilihan film seperti biasa aku ikut suami secara aku kagak suka nonton, jadi pergi ke bioskop buat nemeni suami aja. Haha. Tapi kali ini aku nggak pakai sesi tidur di bioskop seperti biasanya. Mungkin karena udah lama nggak nonton, jadi bisa lumayan enjoy nontonnya. Untuk sesi jalan - jalan ke luar kota, tunggu di postingan selanjutnya ya. *benerinkacamata :D

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan