Manohara. Hampir semua mengenal nama itu. Dia menjadi buah bibir pada banyak kalangan, menjadi headline pada banyak media. Kasus penyekapan dan penyiksaan ditengarai menimpa wanita umur 17 tahun tersebut. Kasus ini menjadi booming karena melibatkan seorang pangeran dari Kerajaan Kelantan, Malaysia. Yang tentu saja, pada akhirnya, memperpanjang daftar kasus yang diperseterukan antara Indonesia dan Malaysia.
Di postingan ini saya tidak akan membahas kasus tersebut. Banyak hal yang menurut saya aneh, masih simpang siur dan belum ada bukti pendukung yang kuat. Makanya saya ogah berkomentar banyak. Saya lebih tertarik membahas "aksi" lain Manohara. Tentang keputusannya untuk terjun (lagi) ke dunia entertainment dengan membintangi sinetron yang berjudul sama dengan namanya. Hal tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Ada yang setuju, karena memang sebelumnya Manohara sudah terjun di dunia tersebut dengan menjadi foto model. Sebagaian yang lain menunggu kejelasan kisah Manohara dengan sang pangeran. But, on the other hand, banyak pihak yang kontra. Mereka meragukan kemampuan Manohara dalam berakting. Mereka bilang Manohara cuma aji mumpung, cuma numpang beken, mendompleng pemberitaan tentang dirinya.
Kalau buat saya pribadi, gak masalah kok kalau orang pakai aji mumpung, asalkan dia nggak asal - asalan. Namanya juga memanfaatkan kesempatan. Bukankah pepatah mengatakan "Chance not comes twice"? Jadi sah - sah saja tho? Yang penting adalah, tidak asal nyaplok, tapi juga harus didukung oleh kemampuan yang memadai. Atau, kalaupun belum punya kemampuan yang memenuhi standard, dia mau berusaha keras memenuhinya. Hal itu justru bisa memicu orang untuk lebih baik, lebih meningkatkan kompetensinya.
So, kembali ke kasus Manohara, biarkan waktu yang akan menjawab, menunjukkan kemampuan Manohara yang sesungguhnya. Kalau memang nggak kompeten, orang pasti akan berpaling. Lebih lanjut, Manohara akan tergilas dari persaingan, tersingkir dari dunia hiburan. Yeah, let's wait and see.
Di postingan ini saya tidak akan membahas kasus tersebut. Banyak hal yang menurut saya aneh, masih simpang siur dan belum ada bukti pendukung yang kuat. Makanya saya ogah berkomentar banyak. Saya lebih tertarik membahas "aksi" lain Manohara. Tentang keputusannya untuk terjun (lagi) ke dunia entertainment dengan membintangi sinetron yang berjudul sama dengan namanya. Hal tersebut menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Ada yang setuju, karena memang sebelumnya Manohara sudah terjun di dunia tersebut dengan menjadi foto model. Sebagaian yang lain menunggu kejelasan kisah Manohara dengan sang pangeran. But, on the other hand, banyak pihak yang kontra. Mereka meragukan kemampuan Manohara dalam berakting. Mereka bilang Manohara cuma aji mumpung, cuma numpang beken, mendompleng pemberitaan tentang dirinya.
Kalau buat saya pribadi, gak masalah kok kalau orang pakai aji mumpung, asalkan dia nggak asal - asalan. Namanya juga memanfaatkan kesempatan. Bukankah pepatah mengatakan "Chance not comes twice"? Jadi sah - sah saja tho? Yang penting adalah, tidak asal nyaplok, tapi juga harus didukung oleh kemampuan yang memadai. Atau, kalaupun belum punya kemampuan yang memenuhi standard, dia mau berusaha keras memenuhinya. Hal itu justru bisa memicu orang untuk lebih baik, lebih meningkatkan kompetensinya.
So, kembali ke kasus Manohara, biarkan waktu yang akan menjawab, menunjukkan kemampuan Manohara yang sesungguhnya. Kalau memang nggak kompeten, orang pasti akan berpaling. Lebih lanjut, Manohara akan tergilas dari persaingan, tersingkir dari dunia hiburan. Yeah, let's wait and see.
Comments