Skip to main content

Diantara Dua Cinta (Part 3)

Kemarin malam, sahabat saya menelpon. Sebenarnya saya sudah bersiap - sia tidur, maklum seharian ngantor, capek. Tapi akhirnya saya angkat juga. Dan kata - kata pertamanya membuat saya terhenyak "Na, aku putus.. Dia marah karena aku cerita ke orang - orang tentang masalah kemarin". Dugaan saya, pacarnya yang tadi siang juga curhat sama saya, memarahinya. Dan ternyata benar. Perasaan saya jadi tak karuan, bingung, sedih, bersalah. Semua bercampur jadi satu. Kenapa mereka mengambil apa yang sarankan. Yang pada akhirnya menghancurkan hubungan mereka. I couldn't stop talking to my self, blaming my self for giving that damn advice. What I've done?? What I've said?? Look, look it.. You just ruined ur best friend's relationship. What kinda best friend you are!!

I was so speechless then. And the tears of mine were start rolling my cheeks down. I cried, but for unknown reason. She talked a lot, explained what just happened, told about his reason, and of course about her bad feeling. She was down. Not only for the love that has gone, but also for her virginity that has gone. I couldn't do anything much. The only thing I could do was only listening to her, with so more tears. My feeling was too difficult to described. I was speechless, so speechless. After she hang off the phone, I still cried, then I was asleep. And I woke up with my gloomy eyes.

Tapi, setelah aku pikir dengan otak yang lebih fresh keesokan harinya, aku menemukan sisi positif dari keputusan itu. Bahwa mereka nggak akan menyakiti satu sama lain, yang akhirnya mereka tidak akan terus - terusan merasakan penderitaan yang selama ini mereka keluhkan. Saya tahu ini menyakitkan buat mereka, tapi sakit kali ini mungkin memang harus dilalui, agar mereka tidak terus - terusan terkungkung dalam lingkaran hitam ini. Mungkin ini adalah sebuah harga mahal yang harus mereka bayar atas kekhilafan mereka di masa lalu. Yah, semoga saja jalan ini adalah jalan yang terbaik bagi mereka berdua. Semoga mereka mendapatkan kehidupan cinta yang lebih membahagiakan di kemudian hari..Semoga, saya hanya bisa membantu doa..

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan