Skip to main content

Perburuan Rumah (Part 1)

  

Salah satu agenda penting yang harus aku dan dia lakukan adalah berburu rumah. Butuhnya memang nggak saat ini, tapi proses mencari yang pas di hati bukanlah hal yang mudah. Itu yang jadi pertimbangan kenapa weekend kemarin kemarin kami memulai perburuan tersebut.

Awalnya kami cari info kontrakan, dari hasil googling dapat dua list, di daerah Kertajaya dan di Kedung Pengkol. Pertama yang kamis survey adalah yang di Kedung Pengkol, tapi kami tidak berhasil menemukan alamat yang dimaksud, si empunya rumah pun tak bisa kami hubungi. Akhirnya di skip. Kami pun menuju rumah kedua, setelah dicari - cari akhirnya ketemu juga. Kami kesulitan mencari karena ternyata lokasinya masuk gang kecil. Pas lihat kondisi rumah dari luar, aku sebenarnya sudah ilfil, maklum menurutku kondisi bangunannya kurang bagus dan terawat. Setelah basa - basi dan melihat sebentar, kami beranjak pergi. Dan hasilnya adalah "NOO".

Setelahnya kami muter - muter daerah Gubeng Kertajaya, nemu rumah kecil yang menurut kami oke. Bangunannya baru, lingkungannya bersih dan nggak jauh dari jalan raya. Aku menelpon si empunya rumah, dan langsung mengurungkan diri karena harganya mahal nggak ketulungan untuk ukuran rumah sekecil itu. Pencarian pun dihentikan. Kami makan siang dan mulai membahas perburuan kontrakan. Setelah berdiskusi lumayan lama akhirnya kami memutuskan untuk menghentikan perburuan kontrakan. Kami sepakat untuk sementara tinggal di rumah Waru (rumah keluarganya) sampai kami bisa beli rumah sendiri. Alasannya adalah uang yang semula dialokasikan untuk kontrakan bisa ditabung untuk tambahan uang muka beli rumah.   Misalnya ni, kami kontrak  rumah setahun 10 juta, kami bakal "kehilangan" 20 juta (dengan asumsi minimal kontrak dua tahun). Kenapa kami menyebutnya kehilangan? Karena duit yang kami keluarkan tidak bisa memberikan suatu wujud yang bisa bertahan lama, hanya bersifat sementara. Sayang rasanya, apalagi pas dihitung nominalnya lumayan juga. Dari hasil perhitungan tersebut, kami memutuskan untuk hunting perumahan. Bagaimana perburuan kami, tunggu postingan selanjutnya ya... :)

Comments

Chob said…
uhui,,yg sudah dapet rek,,jd pengen ndang nyusul na,,tk doain ndang dapet tuh rumahx,,tp doain aq jg ya moga2 jg bisa menyusul,,hehehehehehe
Ratna Wahyu said…
rumah untuk ditinggali si udah ada rik.. tp kami mau beli baru.. ini masih survey2 dl.. makasih doanya.. amin.. wish you all the best to dear :)

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...