Sudah lama terlintas di otakku untuk menulis naskah pamitan yang akan aku baca ketika aku lamaran dan akad nikah kelak. Tapi hingga kini rangkaian kata itu tak kunjung berpadu sempurna, entah kenapa. Mungkin karena aku sudah lebih dulu trenyuh dan melelehkan airmata ketika membayangkan suasana saat aku membacanya. Jadilah aku berhenti menulis dan terbawa suasana, makanya sampai sekarang nggak jadi jadi juga.
Hari ini aku berniat untuk berpikir dan meneruskan tulisanku. Dan untuk itu aku harus bisa menekan emosiku, meski aku yakin pada saat aku benar - benar membacanya di muka umum nanti aku tak yakin bisa melakukannya.
Tentang naskah pamitan
Aku punya keinginan ketika pamitan nanti bukan hanya sebagai prosesi, tapi juga memberikan makna dan kenangan yang lebih mendalam terhadap prosesi itu sendiri. Saat siraman misalnya, nggak hanya sungkem trus ngloyor buat siraman. Berawal dari hobiku menulis sebenarnya, makanya aku ingin menulis sesuatu untuk mereka. Alasan kedua biar beda sama prosesi pengantin lainnya, meski aku menemukan beberapa orang juga melakukannya.
Gimana naskahku nantinya, akan aku publish sesudah acara... Sabar ya... :)
Comments