Skip to main content

Belanja Seserahan


Berhubung tanggal pernikahan dimajukan, jadilah persiapannya dipercepat. Hal pertama yang aku lakukan adalah belanja seserahan. Dan inilah cerita perburuanku, hehehe.

Day 1: PGS
Ditemani oleh Dian, teman baik pas ngekos, aku pergi ke PGS (Pusat Grosir Surabaya). Rencana awalnya adalah beli mukena sama kotak atau keranjang buat seserahan. Kenapa di sana? Karena di PGS harganya, katanya lebih murah dan pilihannya macam - macam. Kenapa sama Dian? Karena dia lumayan hapal sama PGS, maklum tantenya pedagang yang sering belanja di sana, pas ngekos dulu dia sering bantuin belanja.

Toko mukena pertama, lihat - lihat, milih ini itu, pas nemu yang kainnya oke, eh nggak ada yang motifnya hijau. Nggak jadilah kita. Toko kedua, ketiga juga gitu. Toko keempat, ada mukena ijo mudah, warnanya kalem, bordirnya bagus. Tapi pas nanya harganya juga sangat bagus lima ratus lima puluh ribu, belum ditawar. Mundurlah aku, kemahalan banget, orang lima ratus ribu tuh budgetku untuk semua alat sholat yang terdiri dari mukena, sajadah, Quran, dan tasbih. Berhubung kemahalan, meski bagus, aku nggak nyesel melewatkannya. hihi. Dan sampailah di toko terakhir, aku lupa itu toko yang keberapa yang aku samperin. Di situ mbaknya baik banget, nunjukkin bermacam - macam model. Dan akhirnya aku pun menemukan satu mukena yang bikin aku sreg. Bordirnya hijau keemasan dari bahan sutera buatan. Aku minta diambilkan yang baru, berhubung yang dipajang ada sedikit noda. Eh, lha kok pas nunggu diambilin aku nemu model yang sama tapi bahannya beda, dari katun jepang. Aku minta diambilin, eh ternyata lebih bagus (karena harganya juga lebih bagus), aku pun memilihnya. Di situ aku nanya - nanya berbagai model sajadah berikut harganya, si Ibu nitip survey-in buat ucapan terima kasih ke saudara - saudara ntar. Dan aku menemukan sajadah yang aku suka, lebar, empuk, halus dan hijau tentu saja. Senangnyaa...

Setelah itu kami ke lantai bawah buat nyari namanya kotak/keranjang buat packing barang - barang seserahan. Dan entah kenapa nggak jua menemukan yang pas di hati. Pas nemu yang oke, cuma ada satu set, padahal aku butuh dua set. Pindah ke toko lain, mengalami hal yang sama. Pindah ke toko yang lainnya barangnya cacat. Di toko terakhir barangnya lengkap, tapi mahal - mahal. Karena aku juga masih bingung mau pake keranjang atau kotak, belanjanya ditunda dulu.

Day 2: JMP, Elizabeth, TP, Bilka
First destination on second day is JMP (Jembatan Merah Plaza). Aku pergi bersama si yangkuw karena dia mau sekalian jahitin jas di sana. Tenant pertama yang aku kunjungi adalah Satelit Jaya Tailor. Setelah si yangkuw milih model dan nyoba beberapa jas yang udah jadi, akhirnya dia memutuskan buat jahit di sini karena pilihan kainnya lebih banyak dibanding tailor lain yang minggu kemarin disurvey, meski harganya sedikit lebih mahal. But it's okey for him, aku mah ikut aja, toh yang mau makai dia. 

Selanjutnya ke toko kebaya langganan di Plaza Textile, dari dulu aku prefer belanja di toko yang satu ini karena harga pas (aku paling nggak bisa klo masalah tawar menawar), trus koleksinya banyak, pelayanannya juga bagus, pramuniaganya helpful banget klo pas aku bingung, mereka suka ngasih banyak masukan. Dari awal aku sudah niat buat beli kain kebaya warna hijau. Pas baru masuk toko, aku langsung ngasih tahu mbak pramuniaganya, dia pun mengeluarkan koleksi-koleksi kain berwarna hijau. Kain pertama yang dia keluarkan langsung bikin aku suka, dia ngeluarin beberapa kain hijau lainnya sebagai alternatif, tapi akhirnya aku balik ke pilihan pertama. Hahaha. Aku suka gitu deh kalau belanja, kalau udah sreg sama yang pertama, aku pasti beli. Aku percaya intuisi pertama itu yang paling oke, hihihi. Sebelum bayar di kasir buat belanjaanku barusan, aku nyempetin minta ke mbaknya buat ngelihat kain yang aku taksir buat akad nikah dan minta dibantu padu padan puringnya. Aku juga nyempetin buat lihat kain hijau lain buat seragam keluarga, jadi pas ibu ke sini biar lebih gampang belanjanya.

Second destination is Elizabeth. Tujuan utamanya cari clutch, tapi nggak nemu yang sreg karena berbagai kasus. Pertama, clutch item bentuknya lucu, setengah lingkaran, hiasannya batu - batu, warna - warni, ceria siih tapi kurang elegan. Kedua, tas tenteng kecil model ibu - ibu tapi nggak terlalu kelihatan tua, warnanya emas, tapi ada cacatnya dikit, bekas kegores. Ketiga, warna item berbentuk segitiga, tapi talinya heboh banget karena ada manik - manik warna -warni. Keempat, hitam ada hiasan bunga besar, bagus, tapi lumayan mahal. Berhubung belum nemu yang sreg model, warna dan harnyanya, so dipending dulu. Pindah ke lantai dua, ada sandal yang agak menarik hati, karena kurang sreg jadi belum dibeli.

Third destination is Tunjungan Plaza. Satu-satunya tempat yang aku datangi di sini adalah Matahari Depstore, pertama ke bagian sepatu, nyoba berbagai model, tapi belum nemu yang pas di kaki. Aku malah nemu sandal emas kecokelatan buat akad nikah ntar, tapi belum beli karena masih mau lihat kain batik (jarik, bahasa Jawa) biar sesuai. Selanjutnya aku menuju ke bagian intimate. Di sana beli satu set daleman (lingerie, bra dan celana dalam) warna putih motif hati plus empat celana dalam dan satu bra.

And last destination is Bilka. Tujuannya beli kosmetik. Aku belanja nggak sampai lima belas menit karena barang-barangnya nggak pakai milih yang ribet karena aku sudah biasa memakainya, kecuali pensil alis, maskara dan eye liner. Tapi karena menurtku ketiga barang tersebut cuma pelengkap, ya asyik - asyik aja.

Dan inilah rekap belanjaku weekend kemarin:
  • Jas (dua minggu lagi jadi)
  • Kebaya 
  • Make up
  • Lingerie
  • Alat sholat: mukena, al Quran, sajadah (kurang tasbih)
Minggu depan off dulu belanjanya karena aku mau mudik buat nyiapin lamaran dan janji ketemuan sama perias. Sekalian diskusi undangan sama orang rumah. Semoga semuanya diberi kemudahan dan kelancaran, amin.


With Love
Ratna Wahyu

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan