Finlandia sejauh ini terkenal sebagai negara yang sangat sukses mengelola pendidikan. Dalam beberapa tahun teakhir, pendidikan di negara itu diakui sebagai yang terbaik di dunia. Negara yang terletak di kawasan Skandinavia itu mampu mengintegrasikan dunia pendidikan, riset dan industri.
Dengan mengintegrasikan dunia pendidikan, riset dan industri, tingkat kemunculan inovasi menjadi tinggi. Finlandia pun mampu bersaing di tingkat global. Laporan tahunan Forum Ekonomi Dunia tahun 2004 menempatkan Finlandia pada urutan teratas negara yang perekonomiannya paling kompetitif di dunia. Dan tiga tahun ini, Finlandia selalu masuk dalam 10 besar. Tak mengeharankan, negara dengan penduduk sebanayk 5,2 juta jiwa (UN, 2005) ini pendapatan per kapitanya mencapai USD 37.460 (Bank Dunia, 2006) atau sekitar Rp. 342 juta per tahun.
Di bidang pendidikan pemerintah Finlandia tidak menerapkan sistem ranking. Mereka tidak menerapkan diskriminasi pada siswa yang pandai dan kurang pandai. Alhasil, di Finlandia tidak ada siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah. Sedangkan untuk mengevaluasi pendidikannya, pemerintah Finlandia menggelar ujian nasional. Namun, ujian ini tidak diikuti semua siswa dan tidak untuk semua mata pelajaran. Peserta ujian ini dipilih secara acak. Hasilnya hanya digunakan untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang ada, bukan untuk menentukan kelulusan. Urusan kelulusan sepeuhnya diserahkan kepada pihak sekolah.
Dengan sistem pendidikan seperti itu, Finlandia mampu bersaing di tingkat global. BErdasarkan hasil survey komprehensif pendidikan dunia tahun 2003, siswa-siswa Finlandia menempati urutan nomer satu untuk tes matematika, sains dan bahasa.
Dengan mengintegrasikan dunia pendidikan, riset dan industri, tingkat kemunculan inovasi menjadi tinggi. Finlandia pun mampu bersaing di tingkat global. Laporan tahunan Forum Ekonomi Dunia tahun 2004 menempatkan Finlandia pada urutan teratas negara yang perekonomiannya paling kompetitif di dunia. Dan tiga tahun ini, Finlandia selalu masuk dalam 10 besar. Tak mengeharankan, negara dengan penduduk sebanayk 5,2 juta jiwa (UN, 2005) ini pendapatan per kapitanya mencapai USD 37.460 (Bank Dunia, 2006) atau sekitar Rp. 342 juta per tahun.
Di bidang pendidikan pemerintah Finlandia tidak menerapkan sistem ranking. Mereka tidak menerapkan diskriminasi pada siswa yang pandai dan kurang pandai. Alhasil, di Finlandia tidak ada siswa yang tidak naik kelas atau tidak lulus sekolah. Sedangkan untuk mengevaluasi pendidikannya, pemerintah Finlandia menggelar ujian nasional. Namun, ujian ini tidak diikuti semua siswa dan tidak untuk semua mata pelajaran. Peserta ujian ini dipilih secara acak. Hasilnya hanya digunakan untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang ada, bukan untuk menentukan kelulusan. Urusan kelulusan sepeuhnya diserahkan kepada pihak sekolah.
Dengan sistem pendidikan seperti itu, Finlandia mampu bersaing di tingkat global. BErdasarkan hasil survey komprehensif pendidikan dunia tahun 2003, siswa-siswa Finlandia menempati urutan nomer satu untuk tes matematika, sains dan bahasa.