Skip to main content

Menangis di Sepenggalan Malam

Aku sebenarnya nggak begitu capek, tapi aku sengaja ingin tidur lebih malam, hanya untuk memulihkan staminaku yang sempat anjlok. Begitu aku menyalakan hapeku, jujur, aku nggak bisa bohong kalau aku sbenarnya berharap kamu menghubungiku, tapi aku baik-baik saja saat kenyataan berkata lain. Ya sudahlah... Yang paling aku suka dari suatu aktivitas bernama tidur, selain untuk beristirahat, adalah aku bisa sesaat melarikan diri dari semua permasalahan yang ada. Dan tak berapa lama setelah aku mematikan lampu kamarku, akupun terbuai ke peraduan.

Jam di hapeku menunjukkan angka 22:47 ketika aku terjaga dari tidurku. Tidak terjadi apa-apa padanya, tak ada SMS dan tak ada telepon. Aku mendesah panjang, antara membuang nafas dan menahan nyeri yang tiba-tiba terasa menjalari sekujur tubuhku. Aku membalikkan tubuhku, berharap ada sesuatu yang membuatku lebih kuat. Aku memejamkan mata dan mulai memanjatkan doa, tapi ketika doaku mulai teralun dalam hati, aku mendapati tetesan hangat di pelupuk mataku. "Oh no.. I'm cying, God.. I don't wanna cry of this", i said to myself. Aku berkali-kali mengambil nafas panjang, untuk menenangkanku, tapi berulangkali aku emnemui kegagalan, air mataku justru semakin tidak bisa terkontrol, satu per satu berontak ekluar, membentuk anak sungai di pipiku. Lama sekali aku menangis, dalam sunyi, tanpa suara. Aku tak habis pikir kamu bisa secuek ini padaku di saat kamu tahu aku membutuhkanmu. Aku mengutukimu... Dan tentu saja lebih mengutuki diriku sendiri yang terlalu membutuhkanmu, terlalu bergantung padamu, hingga akhir-akhir ini aku menyadari I'm so addicted of you. Kadang aku mentertawakan kebodohanku ini, tapi ini adalah fakta yang harus aku terima.

Sebenarnya aku tidak ingin menangis gara-gara ini, tapi aku pun tak bisa membohongi diriku sendiri, kalau ternyata masalah ini cukup "mengganggu" hidupku beberapa hari ini. Makanya, kali ini aku membiarkan air mataku tumpah ruah sebagai peluapan atas beban yang aku rasakan. Aku tahu menangis tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Tapi, mmm... mungkin dengan begini, aku menjadi sedikit lebih lega.

Aku berhenti nangis, karena selain sudah capek dan mata terasa panas, aku inget satu hal, aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan di sana, apakah berpikir dan mengalami apa yang aku rasakan atau amlah sebaliknya, bersikap cuek-cuek saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Dan aku tahu kamu nggak mungkin nangis gara-gara hal ini. Sambil mengusap sisa-sisa airmata aku dengan "bodohnya" masih sempat mengucapkan mantra gila "dear.. hear what my heart cries"

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...