Skip to main content

[Review] Guest House Rumah Wahidin, Probolinggo




Bulan kemarin aku ada acara keluarga di Probolinggo dan Lumajang. Kuputuskan menginap di Probolinggo karena acara di Probolinggo sampai malam, selain itu juga karena lebih banyak alternatif penginapan. Sengaja cari yang murah karena cuma dipakai sebentar, tidur doank. Hehehe. Aku menginap di Guest House Syariah Rumah Wahidin, terletak di Jalan Wahidin Probolinggo. Ratenya 250.000/malam, include sarapan untuk dua orang.

Bangunan guest house terdiri dari dua lantai, jadi tentu saja tak ada lift, hanya ada tangga. Aku mendapatkan kamar di lantai dua. Kamarnya bersih, dilengkapi AC, TV, Kamar Mandi dalam, gantungan baju, meja kursi dan dua botol air mineral.





Di bawah, ada taman, gazebo, kolam dan ayunan. Lumayan banget waktu bawa anak kecil, Bintang bisa main di situ. Lalu ada musholla di samping resepsionis. Menu sarapannya bukan buffet ya, tapi ala carte, ada pilihan menunya antara lain Mie Goreng, Soto Ayam, Roti Bakar dan nasi Goreng. Untuk minumannya ada teh dan kopi. Waktu itu aku memilih Mie Goreng dan Teh.


Overall, memuaskan menginap di sini. Fasilitas yang aku dapat sepadan dengan uang yang aku keluarkan. 

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan