Ini adalah pertama kalinya aku baca buku karangan Almira Bestari. Buku ini bercerita tentang kehidupan karyawan sebuah kantor konsultan di Jakarta. Dengan segala dinamika di lingkungan kantor tsb, Alranita, Carlo, Karenina dan Andre melakukan kompetisi. Bukan untuk menjadi pegawai terbaik, jabatan tertinggi atau bonus terbesar, namun untuk resign. Dengan bahasa yang sederhana novel ini mudah untuk diikuti. Namun buatku konfliknya terlalu datar, agak membosankan. Sempat nggak mau menyelesaikan tapi akhirnya tuntas juga karena dibaca untuk mengisi waktu ketika menunggu antrian dokter waktu itu.
Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Comments