Skip to main content

Donat Kentang Toping Cokelat


Aku ngidam donat gara-gara chat sama Titah dan keesokan harinya dia membawa donat ke kantor. Akhirnya hari Minggu kemarin, setelah belanja bulanan aku pun bikin donat. 

Bahan:
300 gram tepung terigu
300 gram kentang, kukus dan haluskan
50 gram gula pasir
20 gram susu bubuk
30 gram margarin
1/2 sdt baking powder
1/2 sdm ragi instant
1 sdm garam
1 butir telor
120 ml air es
Minyak goreng untuk menggoreng secukupnya

Bahan toping:
100 gram white cooking chocolate
1 sdt green tea powder
Meises secukupnya

Cara Membuat:

  1. Campur tepung terigu, gula pasir, susu bubuk, ragi instan dan baking powder sampai rata. Tambahkan kentang, uleni hingga rata.
  2. Masukkan telor dan air es sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis. Tambahkan garam dan margarin sampai elastis. Diamkan selama 15 menit.
  3. Pipihkan adonan dengan penggilas, cetak hingga adonan habis. Letakkan di loyang yang telah ditaburi terigu, diamkan selama 45 menit agar mengembang.
  4. Goreng dalam minyak hingga matang dan berwarna kecokelatan. Saat menggoreng gunakan tusuk sate untuk menggoyang-goyangkan adonan agar bentuknya tetap cantik. Angkat dan dinginkan.
  5. Potong - potong white cooking chocolate, masukkan green tea powder. Lelehkan cokelat dengan cara ditim. Aduk hingga warna hijau dari green teanya merata.
  6. Oleskan lelehan cokelat pada donat, taburi dengan meises. Note: Untuk memproses toping pada donat, pastikan donat sudah dalam keadaan dingin agar cokelat dan meises tidak meleleh. Meises bisa diganti dengan choco chip.
  7. Donat siap dihidangkan.



Oiya, adonan ini jadi sekitar 26 buah. Lumayan kan buat cemilan sampai kenyang. Kalau nggak bakal habis dengan sekali goreng, adonan bisa disimpan di kulkas. Jangan lupa masukkan ke dalam container kedap udara ya biar adonan nggak kering. Jadi kalau pengen, tinggal goreng. Kalau nggak mau toping cokelat bisa diganti dengan keju atau yang klasik gula halus.

Happy cooking, happy eating.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...