Skip to main content

Animal Feeding at Taman Flora

Postingan ini agak telat sebenarnya, karena kejadiannya sudah dua minggu yang lalu. Ceritanya ketika long weekend dalam rangka Idul Adha kami sekeluarga main ke Taman Flora atau Kebun Bibit. Awalnya mau ke sana hari minggu, tapi Bintang mbangkong, jadi batal. Seninnya dia bangun pagi, setelah mandi dan sarapan langsung cuss. Dan ternyata tempatnya sepi karena anak sekolah nggak ikutan cuti bersama, wah ya alhamdulillah bisa main dengan santai.

air mancur dalam kolam ikan
melihat ikan
Begitu masuk taman, Bintang nggak mau digendong dan digandeng. Langsung jalan ngibrit sambil ngoceh dan sesekali berlarian. Ketika aku ceritakan tentang tumbuhan dia tepuk tangan. Pemberhentian pertama adalah kolam ikan, Bintang senang sekali lihat ikan dan air mancur. Sampai sempat nggak mau diajak pindah. Hihihi.

Pemberhentian kedua adalah kandang rusa. Begitu melihat banyak rusa Bintang so excited. Sampai lompat-lompat kegirangan. Dari awal dia udah mendekat ke kandang dan pengen memegang kumpulan binatang tsb. Makanya begitu diajari cara ngasih makan, dia pun bersemangat. Awalnya, ketika menyodorkan kacang panjang, dia masih sambil pegangan Ayahnya. Tapi lama-lama enggak mau dipegangin. Gayaaaa :))

awalnya masih pegangan, antara takut dan berani
lama-lama nggak mau dipegangin
lihat aku berani ngasih makan rusa :)
tertawa setelah rusa menarik kacang panjang yang diberikannya
gerombolan rusa
Acara memberikan makan rusa selesai karena kacang panjang yang kami bawa habis. Ehh, lha kok Bintang berusaha megangin rusa-rusa yang menjulurkan kepalanya ke arah pagar. Malahan ketika rusa membuka mulutnya, Bintang mau memasukkan jarinya. Errrr... Setelah dibujuk, Bintang mau meninggalkan kandang rusa. Begitu melihat kran air dia lari mendekat untuk cuci tangan. Dan mau nangis karena ternyata kran airnya mati. Yasudahlah, cuci tangan pakai hand sanitizer aja. FYI, Bintang udah bisa buka tutup kran karena di rumah sudah diajarkan cuci tangan. Dia malah seneng sekali cuci tangan, maunya malah mainan air. 


Bintang ini hobi manjat-manjat, jadi ketika melihat anak-anak usia TK main di area outbond, dia pengen ikutan. Karena bukan untuk anak usianya, dan kami tidak membawa perlengkapan keamanan, kami membawanya ke area bermain. Kami mengajakanya main jungkat-jungkit, ayunan dan perosotan. Bintang sangat menikmati jalan-jalannya kali ini. Will be back again later ke taman kota yang satu ini. Nantikan kisah jalan-jalan Bintang mengunjungi tempat yang berbeda ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan