Skip to main content

Apple Cinnamon Cake


Beberapa waktu yang lalu aku sudah nyobain bikin sponge cake dan cheese cake. Sekarang nyobain cake yang di resep aslinya bernama Apple Coffee Cake, mengutip dari simplyrecipes.com. Kenapa disebut Coffee Cake? Simply karena di negara barat kue ini dijadikan teman minum kopi. 

Bahan:
100 gram tepung terigu
1 sdt baking powder
1/2 sdt garam
1 sdt kayu manis bubuk
100 gram gula palem (resep asli memakai gula pasir)
70 gram margarin
1 butir telor, kocok lepas
100 ml susu cair
1 buah apel, kupas lalu iris (gunakan apel yang keras dan agak asam misalnya Apel Malang)

Cara:
1. Campur terigu, baking powder dan garam.
2. Di mangkuk terpisah campur 50 gram gula dengan kayu manis bubuk.
2. Mixer mentega dengan 50 gram gula. Tambahkan telor, mixer hingga tercampur rata dan mengembang. Tambahkan campuran terigu, susu.
3.  Tuang setengah adonan dalam loyang, tata irisan apel sampai menutupi adonan. Taburi dengan campuran gula dan kayu manis bubuk. Ulangi untuk lapisan selanjutnya.
4. Oven selama 25 menit atau hingga matang, lakukan tes tusuk.

Ah, suka deh sama cake ini. Rasanya enak, ada perpaduan antara manis dan asam. Gula palem yang menjadi karamel juga menambah cita rasa cake ini. 


Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan