Skip to main content

Ketika Ajang Bayi Sehat Betebaran

foto diambil dari sini

Ajang pencarian bakat dan bayi sehat betebaran. Sepanjang tahun hampir selalu ada, hanya penyelenggaranya saja yang gantian. Dan sepanjang umur Bintang yang sudah 16 bulan, aku belum pernah mengikutkannya. Sebenarnya pengen sih mengikutkannya, untuk mulai melatih kepercayaan diri Bintang serta kemampuannya bersosialisasi dan berkompetisi. Cumaaaa selalu ada pertentangan hati nurani yang membuatku memilih untuk tidak ikutan. Sponsor jadi alasan utamaku. Tahu sendirilah ajang kayak gini mayoritas disponsori susu formula dan produsen makanan instan. Nanti pasti klaim yang muncul dari penyelenggara dan produsennya adalah bayinya pinter dan sehat karena sufor dan makanan instan. Padahal Bintang minumnya ASI dan makannya makan rumahan. Ihhh, ogah banget perjuangan memberi Bintang ASI semudah itu diambil alih oleh mereka. Nggak mau donk. NO WAY!!

Belum lagi kebanyakan dari ajang seperti itu mempersyaratkan setor kaleng/kardus kosong bekas produknya. Idih, males banget deh beli sufor yang nggak diperlukan Bintang. Mendingan duitnya buat aku makan-makan biar ASI lancar deh, #ehhh. :p

Terus, masak iya (anaknya) pengurus AIMI nampang di ajang yang ada sufor atau makanan instant? Errrr, pelanggaran kode etik namanya. Bukannya naif ya, aku pribadi sejauh ini memang masih belum bisa menghindari negative companies, tapi setidaknya aku nggak akan mengambil keuntungan dari situ selain memanfaat barangnya secara harfiah. Terkesan idealis ya? Memang kok. Ini idealismeku. 

Kembali ke ajang pencarian bakat, aku percaya akan ada saatnya Bintang bisa berkompetisi di bidang apa saja tanpa harus menerima duit dari produsen sufor dan makanan instan sebagai sponsornya. Misalnya saat dia sekolah nanti. Harus menunggu sih, tapi it's okay. Demi idealisme dan demi menegakkan kenyataan bahwa apa yang Bintang bisa lakukan bukan karena andil mereka.

Dear Bintang, you don't need to drink those (formula) milks in order to be either our star or our everything. Trust us, you're our everything, since you were born, no matter what. Someday you will understand our reason(s) why.

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan