Skip to main content

Berburu Pancake Di Ujung Surabaya

Weekend yang lalu, aku dan suami jalan-jalan ke Surabaya Barat, mumpung ada mobil jadi bisa jalan agak jauhan tanpa takut kepanasan di jalan, dan bisa potong jalan karena lewat tol, hihi. Kami pergi ke Ciputra World, mall premium gitu deh. Aku belum pernah ke sana karena dua alasan. Pertama, jauh dari rumah. Kedua premium brands emang nggak bersahabat buat dompetku. Tapi bolehlah sekali-kali main ke sana untuk menambah khazanah wisata mall, hahaha.

Mallnya nggak begitu gedhe sebenarnya, paling gedhe di Surabaya tetaplah TP (Tunjungan Plaza). Suasananya nggak begitu rame, karena ketika aku datang baru jam setengah sebelas dan karena premium tadi. Aku suka suasana mallnya, terutama bagian yang indoor garden. Tema seperti ini mengingatkanku pada Grand Indonesia.

Setelah muter-muter, kami memutuskan untuk makan. Pilihan kami jatuh pada Pancious Pancake House yang kebetulan memang belum pernah kami coba sebelumnya. Mumpung udah di sini, karena outletnya cuma ada di sini. Interior yang diusung adalah modern classic seperti dalam foto di bawah ini.





Aku memesan blueberry cheese dengan crepes cake. Esumpah ini layer cakenya lembuuuut banget. Perpaduan cheese and blueberry sauce-nya juara. Apalagi ditambahkan blueberry fruit. Sayangnya pilihanku menggunakan toping es krim vanila sepertinya salah, ending- nya bikin eneg. Huhu. Porsi segini ternyata bikin kenyang juga. Yaiyalah coba itung berapa banyak kalori yang masuk :p


penampakan crepes cake bagian dalam
Sedangkan suami memesan Apple Crumble with pancake and wafel. Gak salah kalau pancake di sini recommended, emang enak sih. Perpaduan es krim cokelat, baked apple dan crumble sebagai topingnya membuat menu ini juara. Lebih ringan daripada pilihanku. Taburan kayu manis bubuk dalam baked apple membuat aroma dan rasa apelnya berbeda. Jadi manis-manis wangi.

Apple Crrumble

Untuk minuman, suami memesan Ice English Milk Tea. Rasanya mirip teh tarik cuma warnanya lebih gelap.

English  Tea
Kalau minuman yang aku pesan adalah Green Apple Ice Tea. Ada sirup rasa apel warna ijo di bagian dasar gelas, apel potong dan daun mint. Modelnya kayak infused water yang sekarang lagi trend. Rasanya seger. Minuman ini memberikan ide varian baru untuk infused water di rumah, makasih lho ya, hihi.


Pancious ini emang recommended banget, will back here again someday, entah kapan. Hihihi.

Mr. and Mrs. Raharja in action :)

Bagi yang berminat silahkan datang ke:
Ciputra World, 3rd Floor Unit 58
Jl. Mayjend Sungkono No 89


Published with Blogger-droid v2.0.1

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan