Skip to main content

Green Tea Cupcake for Husband's Birthday

Akhirnya ngeblog juga, seneng rasanya. Sebenarnya aku punya banyak cerita terutama cooking project, tapi belum sempat menceritakannya karena berbagai hal. Hihi. Postingan ini bercerita tentang cooking project-ku untuk suami yang hari ini ulang tahun.

Aku memutuskan untuk membuat cupcake karena lebih gampang buat didekorasi ketimbang cake dalam ukuran yang besar, yaiyalah aku masih amatiran. Aku emang paling payah dalam hal kreativitas menghias. Tapi untungnya kalau soal masak memasak aku masih bisa ngikutin. 

Cooking projectnya kali ini adalah Green Tea Cupcake with Cheese Cream Icing. Untuk cupcakenya aku menggunakan resep dasar sponge cake dari sajiansedap.com. Tempo hari aku sudah bikin yang resep dasarnya, sekarang mencoba memodifikasi dengan menambahkan green tea powder. Pencarian green tea powdernya ini sesuatu banget lho ceritanya, beberapa kali nyari di toko bahan kue kenamanan out of stock untuk kemasan kecil, yang pasti ada cuma kemasan gedhe yang harganya ratusan ribu. Ya nggak jadi beli, wong aku masih uji coba. Hihi.

GREEN TEA CUPCAKE WITH CHEESE CREAM ICING

Bahan cake:
4 butir telor
100 gram gula pasir
125 gram tepung terigu
100 gram margarin
1 sdt baking powder
1 sdm green tea powder

Bahan Icing:
125 gram cheese cream, suhu ruangan
125 gram margarin
1/2 sdt garam
1 sdt pewarna makanan

Hiasan:
Buah Cherry bertangkai

Cara membuat:
Panaskan oven, set di suhu 150 derajat. Lelehkan margarin, biarkan uap panasnya hilang. Kocok telor, gula dan baking powder sampai mengembang. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diayak. Tambahkan green tea powder sambil diayak. Matikan mixer. Masukkan sedikit demi sedikit margarin leleh, aduk perlahan dengan spatula. Tuang adonan ke dalam cup. Oven selama 20 menit. Adonan ini jadi sepuluh cup. Tapi sepertinya better dijadikan sembilan supaya cakenya lebih tinggi. Karena loyang cupcake yang aku punya isi enam, jadi aku menggunakan dua loyang. Setelah dioven sepuluh menit, aku memindahkan loyang ke rak atas/bawahnya agar matangnya merata. Setelah matang, angkat cake dari cetakan, angin - anginkan di rak kawat supaya cepat dingin.

Sembari menunggu cakenya matang kita bisa nyambi membuat icingnya. Caranya sangat mudah. Kocok margarin, cheese cream dan garam sampai lembut dan warnanya memutih. Tambahkan pewarna makanan, aduk hingga rata. Kalau mau tanpa pewarna makanan juga bisa kok, di resep aslinya juga enggak pakai, mungkin untuk menonjolkan warna cheese creamnya. Tapi menurutku kurang catchy kalau untuk difoto, hihi.

Sebelum menghias, pastikan cakenya sudah benar - benar dingin ya, supaya icingnya nggak meleleh. Untuk menghias, caranya semprotkan icing melingkar dari bagian terluar lalu memutar ke bagian yang lebih dalam sampai semua bagian tertutupi. Lakukan pada semua cake. Apabila sudah, letakkan buah cherry bertangkai di atasnya. Bentuk icing hiasku masih berantakan, tapi aku suka sama perpaduan warnanya. Cerah sekali.


kesalahan, air cherry-nya masih ada.
perpaduan warnanya oke :)
Setelah selesai menghias, aku jadi berpikir ini lilinnya ditaruh mana ya? Iseng menaruhnya di samping cherry lha kok hasilnya oke juga. Simple and cute. *memujihasilkaryasendiri* hihihi. Aku menyelesaikan malam sebelum aku tidur karena kalau pagi aku khawatir hectic trus nggak bisa tiup lilin pagi-pagi. Setelah dihias, aku kembalikan ke dalam oven. Biar aman dari semut :)


Pagi ini, bangun tidur, selagi suami sholat (aku lagi dapet), aku menyiapkan kuenya. Menyalakan lilin dan menyiapkannya di meja. 

the cupcakes
masih males-malesan :)
look at his happy face. I love it :)

tiup lilin 
This is it!!
happ :)
Semua capek dan keribetan saat membuat cupcake ini terbayar lunas melihat senyum bahagia di wajah suami. 

Selamat ulang tahun suami+ayah+sahabat tersayang. Semoga panjang umur, sehat, sukses, lancar rezeki, tambah sholeh, bahagia dunia akhirat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Semua doa baik kami untukmu. Terimalah persembahan kecil ini, bentuk dan rasanya memang masih jauh dari kata sempurna, tapi ini dibuat dengan penuh cinta. Love you so much :* (Bunda dan Bintang)

PS. Dear yangkuw, nanti kalau aku ultah bikinin ucapan yang panjang dan romantis ya. Sekalian surprise juga. Kadonya jangan lupa dibungkus, kalau nggak bisa bungkus, beli box jadi di Papyrus aja :)) *nulisinisambilbacadoa*


Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan