Skip to main content

Bintang Menabung

gambar diambil dari google

Sejak lebaran tahun lalu Bintang mulai rutin menabung. Uang pertama yang ditabungkannya adalah angpau lebaran yang diterimanya. Tabungan selanjutnya adalah angpau dari eyang dan saudara yang nyangoni Bintang ketika main ke rumah, atau ketika kami main ke rumah mereka. Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk mengenalkan uang kepada Bintang sejak kecil, bukan menghabiskan uang, tapi lebih pada kegiatan mengelola uang. Lagipula, uang-uang tsb adalah hak Bintang. Kami, orangtuanya, tidak berhak. Menurutku dan suami, akan lebih arif kalau uang tersebut digunakan atas kemauan Bintang, tentu saja dengan arahan kami kemana uang tersebut harus dibelanjakan. Jadi, kalau ada yang bilang "alah, duit (angpau) nya paling juga dipake emaknya", sorry itu tidak berlaku bagi kami ya :)

Sebenarnya uangnya bisa saja dimasukkan ke deposito, dibelikan emas atau reksadana agar lebih berkembang. Tahu sendirikan tabungan tak pernah bisa melawan inflasi yang terjadi. Tapi di usia yang belum genap dua tahun, Bintang tentu belum paham konsep seperti itu. Jadilah kami memilih tabungan biasa. Sementara ini masih ditabung dengan account-ku yang kebetulan tidak terlalu aktif. Nanti kalau Bintang sudah gedhe, rencananya akan kami buatkan tabungan atas namanya, biar dia punya sense of belonging atas uangnya. Bisa juga dikelola dengan metode yang lain atas persetujuan Bintang. 

Kami ingin menanamkan bahwa uang tidak bisa didapatkan dengan mudah dan cepat, secepat kita membalikkan tangan. Untuk itulah harus dikelola dengan baik, termasuk untuk keperluan di masa depan atau yang tidak terduga. Pengen juga mengajarkan padanya, bahwa di dalam uang yang dia terima ada hak bagi mereka yang kurang beruntung. Tapi, kami juga akan mengajarkan untuk menikmati uang yang dia terima untuk keperluannya atau keinginannya. Intinya, ketiga kegiatan tsb punya alokasi masing-masing.

Kami juga berusaha untuk tidak mengutak - atik uang tsb. Pernah satu waktu ATMku tertinggal, ATM tabungan Bintang yang ada. Aku mengambil uang di situ, tapi keesokan harinya aku mengembalikannya. Bukan untuk perhitungan, tapi justru untuk belajar menghormati hak milik orang lain. Meminjam wajib hukumnya untuk mengembalikan. 

"Program" ini insyaallah juga akan kami berlakukan untuk adiknya Bintang kelak. Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...