Skip to main content

Antara Popok Kain, Pospak dan Clodi

Saat awal kehamilan, aku udah munlai nyusun shopping list apa aja yang mau dibeli buat keperluan bayi. Diantaranya adalah popok kain dan clodi (cloth diapers). Alasan beli popok kain adalah untuk membantu menghitung frekuensi BAK dan BAB bayi yang punya korelasi dengan standar kecukupan ASI. Sedangkan alasan beli clodi adalah untuk dipake kalau pergi - pergi karena kalau pake pospak mahal, plus cuma sekali pakai jadi bakal nimbun sampah di bumi yang udah penuh sampah ini. Go green gitu critanya, hehehe. Untuk popok kain saya beli dua lusin, plus dapat hadiah tiga lusin. Sedangkan untuk clodi saya beli empat, plus dapat satu hadiah. 

Clodi yang aku beli mereknya macem - macem, coba - coba gitu critanya soalnya belum tahu mana yang pas dan nyaman buat Bintang. Aku beli cluebebe, pempem dan GG. Kalau yang hadiah mereknya Greennappy. Untuk bentuk aku suka pempem, bentuknya ramping karena pakai sistem perekat, sedangkan yang lainnya pakai sistem kancing. Untuk motif aku suka cluebebe karena variatif. Sedangkan untuk bahan aku suka GG dan cluebebe karena lebih halus.

Setelah bintang lahir, yang paling sering dipake adalah popok kain. Ini sesuai dengan prediksi. Namun untuk jumlah (yang aku beli sendir) melest. Karena ternyata bayi sering banget buang airnya. Dalam sehari semalam ternyata bisa habis dua puluh. Untung dapat hadiah, kalau nggak bajal kelabakan aku nyucimya. Meskipun demikian sampailah pada sekuel kehabisan popok kering karena tiga hari berturut - turut hujan deras mengguyur Sidoarjo yang mengakibatkan jemuran tidak kunjung kering meski sudah dikeringkan di mesin cuci dan dijemur di ruang jemuran yang tidak terkena hujan. Terlebih mendung gelap yang nggak kunjung beranjak plus clodi yang biasanya dipake kalau lagi pergi pun sudah dipakai. Alhasil aku pun membeli yang namanya pospak. Pas ke supermarket, aku ttakjub sama orang - orang yang anaknya dipakain pospak all day long mengingat harganya yang tidak murah. Karena cuma untuk pertolongan sementara, waktu itu aku beli kemasan isi dua belas. 

Jadilah selama hampir seharian Bintang pakai pospak sembari menunggu popok dan clodinya kering. Tentu saja pospaknya rajin diganti setiap 3-4 jam sekali. Tapi sorenya Bintang rewel terus. Biasanya dia mulai rewel kalau minta minum, mandi atau ngantuk. Semuanya faktor tsb sudah terpenuhi, tapi rewelnya nggak berhenti - berhenti. Usut punya usut selangkangannya ruam kena pospak, dan pas mau dipakaikan pospak Bintang nangis kejer. Setelah dilepas dia berangsur tenang dan tidur. Hoalah, ternyata dia nggak suka pakai pospak. Sepertinya risi karena gesekkan pads-nya, kan ada tekstur semacam plastik yang bikin esek - esek nggak nyaman. Belajar dari kejadian ini aku berpikir ulang untuk membeli pospak lagi, dari pada udah beli mahal - mahal eh anaknya nggak mau pakai. Ini aja pospak yang aku beli kemarin masih sisa separoh. Sekarang ini sih Bintang udah jarang pakai popok kain, dia lebih sering pakai celana karena frekuensi buang airnya nggak sebanyak pas dia masih bayi. Kalau clodi, masih jalan terus, cuma ya itu tadi buat pergi - pergi aja. Hehe.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...