Skip to main content

Terima Kasih Teknologi

Di postingan sebelumnya aku sudah menyinggung sedikit tentang Bintang yang harus fototerapi di RS karena bilirubinnya tinggi yang disebabkan adanya inkompabilitas ABO (perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi). Dia diketahui kuning setelah berusia tujuh hari, saat itu dia kontrol ke dokter anak pasca lahir. Setelah dicek lab dan diketahui hasil bilirubinnya tinggi, maka disarankan untuk difototerapi. Dia difototerapi selama tiga hari. Dan setelah itu bilirubinnya berhasil turun ke skala normal. Sekarang sudah pulang, treatment yang dilakukan untuk mencegah naiknya kembali bilirubin adalah perbanyak minum ASI, jemur di bawah sinar matahari setiap pagi sama minum obat tiga kali sehari. Minggu depan harus kontrol lagi untuk melihat perkembangan kesehatannya, I wish he would be okay *crossed finger.

Nah, selama dia di RS, produksi ASIku belum selacar sekarang. Maklum, baru lairan, kondisi badan belum seratus persen fit. Hasil browsing dan ngumpulin info sana - sini, bayi yang difototerapi memerlukan asupan ASI  lebih banyak dari biasanya karena tubuhnya panas akibat sinar sehingga membutuhkan lebih banyak kalori. Sempat sedikit panik takut ASI nggak cukup, terlebih aku dari awal udah niat banget untuk nggak ngasih susu formula ke Bintang. Alhasil, aku memberanikan diri buat ngepost di grup ibu-ibu menyusui yang ada di FB dan twitter untuk minta bantuan donor ASI supaya Bintang masih tetap bisa ASIX. Nggak sampai dua puluh empat jam setelah ngeposting, alhamdulillah berita baik itu datang. Ada seorang ibu dari daerah Surabaya Barat yang menawarkan ASIPnya untukku, jumlahnya 5 kantong. Setalah bertukar informasi tentang identitas, langsung deh aku samperin. Waktu di jalan, aku di SMS salah satu teman kuliah yang ngasih tahu kalau ada temannya yang juga mau donorin ASIPnya. Aku pun langsung telepon dan nyamperin. Jadilah hari itu aku muter - muter Surabaya buat ngumpulin ASIP, semuanya demi Bintang. 

Dari peristiwa ini aku baru merasa teknologi itu punya manfaat yang luar biasa buat kehidupanku, they really help me saved my son's soul. Thanks to people who invented facebook, twitter, internet, cell phone and breast pump. I love you soooo much :))

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...