Skip to main content

Safety First


Sebenarnya sudah dari dulu pengen nulis tentang pentingnya mengutamakan selamat. Tapi selalu ketunda - tunda karena berbagai hal. Aku tergerak untuk menuliskan hal ini karena banyak orang yang meremehkan keselamatan, jangankan keselamatan orang lain, keselamatan diri sendiri pun seringkali diabaikan. Padahal lho ya, keselamatan itu penting harganya. Kalau bukan kita pribadi yang menjaganya, lantas siapa? Bukankah mencegah jauh lebih baik daripada mengobati?

Dalam tulisan ini, aku terinspirasi oleh hal - hal kecil yang sebenarnya punya peran penting dalam menjaga keselamatan kita. Hal - hal yang seringkali diremehkan adalah:

1. Nggak pake helm
Kenapa sih pengendara kendaraan bermotor harus pake helm? Alasannya adalah untuk melindungi kepala dari benturan yang mungkin terjadi ketika kecelakaan. Tahu sendiri kan kalau di dalam kepala terdapat otak sebagai pengendali syaraf manusia. Kebayang nggak kalau kepalanya penyet, otakknya keluar? Bisa dipastikan wassalam

2. Kelebihan muatan
Yang dimaksud kelebihan muatan di sini bisa berupa orang atau barang. Misalnya satu motor buat berempat atau berlima. Atau bawa banyak barang sampai menutupi pandangan pengemudi di sampingnya. Motor jadinya nggak enak buat dikemudiin dan susah buat melihat kendaraan di belakangnya kalau mau belok.


3. Menerabas lampu merah
Lampu lalu lintas dibuat/dipasang dengan tujuan mengatur arus kendaraan supaya lancar dan nggak bertabrakan dengan pengguna jalan dari jalur lain. Sayangnya banyak orang yang suka nerabas lampu merah yang jelas - jelas berarti wajib berhenti. Nggak jarang si penerabas mencelakakan pengguna jalan lain akibat keegoisannya. Atau yang sampai sekarang aku nggak pernah bisa bersimpati adalah dia jatuh sendiri karena menghindari pengguna jalan dari jalur lain yang memang berhak untuk jalan.

4. Potong jalur plus nggak menyalakan lampu sein
Aksi ini biasa dilakukan kalau pengendara mau belok, biasanya sih biar cepet misalnya karena tadinya salah jalur atau males menggunakan jalur putar balik. Aksi ini seringkali diikuti dengan terlambatnya menyalakan lampu seins atau bahkan nggak sama sekali. Alhasil bisa membahayakan pengemudi di belakangnya, dan tentu saja dia sendiri.

5. Nggak pake sabuk pengaman
Sabuk pengaman ditujukan untuk mencegah terjadinya benturan tubuh ke area di sekitar seat apabila harus mengerem secara mendadak. Sayangnya kesadaran untuk memakai pengaman ini masih tergolong rendah dengan alasan mengurangi kenyamanan berkendara.


6. Modifikasi berlebihan
Contoh modifikasi berlebihan adalah mengganti ukuran ban kendaraan dengan ukuran yang lebih kecil atau tipis. Hal ini bisa mengakibatkan berkurangnya keseimbangan kendaraan saat dikendarai. Menurutku ukuran ban sebenarnya sudah didesain sedemikian rupa sehingga seimbang dengan beban atau ukuran kendaraan. Contoh lain adalah memendekkan skok. Ini bisa mengakibatkan kendaraan lebih mudah membentur jalan berlubang atau polisi tidur. Kalau nggak hati - hati bisa jatuh gelimpangan.


7. Ber-handphone ria saat di jalan
Zaman sudah berubah menjadi semakin canggih, itu adalah hal yang harus kita akui. Tapi sayangnya banyak yang nkurang bijak memanfaatkannya. Salah satunya adalah mengoperasikan ponsel saat berkendara. Keadaan ini bisa menurunkan konsentrasi si pengemudi. Kasus yang sering aku temui adalah pengemudi yang berponsel ria seringkali kaget waktu ada kendaraan mendekatinya atau membunyikan klakson sebagai pertanda untuknya. Bahkan yang paling serem yang pernah aku temui adalah ada balita jatuh dari motor (waktu itu didudukkan di depan si pengemudi yang aku duga adalah ibunya) gara-gara sang ibu asyik berponsel saat berkendara karena tangan yang seharusnya dipakai melindungi anaknya tidak pada tempat semestinya.


8. Ngebut
Mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi bisa mengakibatkan berkurangnya kendali dan keseimbangan pengemudi apabila kendaraan harus segera dijalankan pada kecepatan pelan. Alhasil si pengemudi bisa kelimpungan.


9. Ngobrol dengan sampingnya
Aksi kayak gini bisa membuat kelancaran arus kendaraan terutama yang di belakangnya jadi terganggu, karena mau nyalip jadi susah. Apalagi klo mereka melakukannya saat berada di bagian tengah jalan.

10. Membantu kendaraan lain berjalan dengan tangan atau kaki
Ini prinsipnya kayak poin nomer sembilan.


11. Menyeberang sembarangan
Ini prinsipnya sama kayak poin nomer 4.

Hayoo, jujur sama diri sendiri, poin nomer berapa yang sering dilakukan?? Yuk mulai menjaga keselamatan diri sendiri (yang nantinya juga buat keselamatan orang lain). Kalau masih mau melanggar ya tanggung sendiri konsekuensinya. Selamat atau nggak ada di tangan Anda (selain kehendak Tuhan tentunya) :)

Comments

Ditya said…
ada lagi.. mengemudi dengan mata tertutup.. berbahaya lho itu :p

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan