Skip to main content

Boros

Bulan ini aku bisa dibilang boros terutama untuk urusan jajan dan makan. Nafsu makan yang meninggi, sebagai konsekuensi pertumbuhan Baby yang lagi butuh banyak nutrisi, menyebabkan frekuensi makan dan ngemil jadi naik. Otomatis anggaran buat konsumsi jadi naik. Terlebih belakangan ini gampang bosen sama satu jenis makanan, alhasil kalau masak harus masak tiga menu yang berbeda. Atau kalau lagi males masak lagi, beli di luar menjadi pilihan. Yang kemudian bikin tagihan bengkak adalah kalau beli makanan mahal macam masakan luar negeri. Suami sih nggak pernah ngalarang aku buat makan apapun as long as makanan itu masuk kategori "aman" buat ibu hamil, alasannya simple saja, nggak mau baby kurang nutrisi. Kalau soal frekuensi atau porsi double suami selalu memaklumi karena yang makan dua orang. Ah, how glad I'm to have a nice and careful husband like him. I'm blessed.

Tapi, belajar jadi pengalaman sebulan ini jadi membuatku berpikir. Kadang - kadang apa yang aku makan bukan semata - mata demi si Baby, tapi juga ego pribadi yang lagi pengen ini pengen itu. Hehehe. Makanya ini aku berniat kembali ke "jalan yang benar". Saatnya ego dikendalikan, biar tabungan tetap aman. Mengingat sebentar lagi waktunya belanja keperluan Baby, dan tentu saja persiapan untuk biaya kelahiran nanti. Sekalian mau ngajarin Baby buat ngendaliin egonya juga, biar dia belajar berhemat dan gemar menabung nantinya :) Semangat!! Pasti bisa. :)

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...