Skip to main content

Menggunakan Nude Lipstick Tanpa Terlihat Pucat


KOMPAS.com - Melihat penampilan model-model di majalah yang mengenakan lipstik warna nude, Anda jadi kepingin juga. Tetapi setelah membeli lipstik yang cukup mahal dan memulasnya di bibir, kok terlihat pucat ya? Bagaimana cara menggunakan lipstik berwarna muda tanpa harus terlihat pucat?

Lipstik nude memang cocok digunakan untuk kesempatan santai maupun resmi, sehingga banyak wanita menginginkannya. Namun lipstik berwarna muda ini ternyata tidak selalu cocok dengan warna kulit seseorang. Bahkan, Bobbi Brown -make up artist para selebriti, dan CEO Bobbi Brown Cosmetics- tidak menyarankan wanita yang mendekati usia 40 tahun untuk memakainya.

Di usia tersebut, bibir kehilangan warna, sama halnya dengan wajah kita. Jadi, lebih baik Anda memakai lipstik atau lipgloss dengan variasi warna yang bisa membuat Anda terlihat lebih muda. Pilih warna lebih terang daripada warna normal bibir, sehingga wajah Anda terlihat lebih cerah tapi tidak terlalu mencolok.

Untuk penampilan di malam hari, coba lipstik dengan warna dua tingkat lebih terang. Jangan ragu bermain dengan tekstur. Coba formula yang matte dan creamy untuk gaya busana kasual, atau tampil lebih glossy saat menghadiri acara formal. Berikan pelembab pada bibir sehingga terlihat lembut, lalu pulas lipstik nude Anda langsung dari tabungnya, dan akhiri dengan lip liner warna nude. Mengaplikasikan lip liner setelah lipstik adalah cara termudah bagi Anda yang tangannya sering goyah.

Untuk riasan wajah, Anda bisa mengenakan makeup smoky eyes dan warna bronze pada pipi. Berikan ilusi tulang pipi yang tinggi dengan mengaplikasikan bedak bronzer langsung di bawah tulang pipi. Untuk cat kuku, Anda juga bisa mengenakan yang berwarna nude.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...