Skip to main content

Manusia Berencana, Tuhan Yang Menentukan

Barusan chat dengan seorang teman
Dia sudah sangat ingin menikah
Sudah kerja dan cukup umur katanya
Orang tua katanya juga sudah ingin menimang cucu
Tapi lelakinya bilang tunggu dulu
Karena satu alasan yang tak diceritakan padaku

Awalnya dia asyik - asyik aja
Tapi lama - lama gondok juga
Karena tiap hari ditanya teman dan tetangga

Hmmm...
Apa jadinya kalau hidup melulu mendengarkan omongan orang?
Sedikit - sedikit bingung karena omongan orang
Cepat panik kalau ada yang mendahului
Padahal hidup tak melulu perlombaan
Bukan masalah siapa cepat atau siapa yang lambat

Dia bingung apa yang sebenarnya ditunggu lelakinya
Padahal menurutnya sudah punya segalanya
Padahal...
Kesiapan menikah tidak ditentukan pada apa yang sudah seseorang punya
Bukan pada harta
Dan bukan pada usia
Kesiapan itu datang dari hati
Panggilan nurani

Dan yang pasti
Hidup tak selamanya seindah yang kita bayangkan
Tak selamanya keinginan kita jadi kenyataan
Sekeras apapun kita berusaha
Kalau Tuhan berkata TIDAK
Maka TIDAK akan terjadi
Meski kamu menangisi

Manusia hanya berencana, tapi Tuhan jualah yang menentukan
Itulah filosofi yang memang harus kita yakini


Love
NaaNaa
3-R Campaign: Reduce, Reuse, Recycle

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan