Skip to main content

Tentang Nama

Festival Komputer Indonesia yang telah dihelat seminggu yang lalu, menyisakan beberapa cerita yang kurang mengenakkan buat saya. Ada salah satu rekan kerja, sebut saja TL, mengambil foto - foto saya, ketika saya sedang tidur. I was on the bad pose at that moment, namanya saja orang sedang tidur, ditambah saya lagi PMS (Pre Menstrual Syndrom). Dan yang lebih menyebalkan adalah, foto -foto itu di-upload di Facebook, di-tag ke so many people. Malu? Sudah barang tentu donk. Saya meminta foto itu dihapus, tapi dia tak kunjung melakukannya. Buat seru - seruan katanya. Akhirnya, saya cuma bisa mengurut dada, sedih.

Kejadian menyebalkan kedua yang saya alami adalah diberi "nama" baru oleh orang-orang yang terlibat di pameran. Kejadian itu bermula ketika salah satu FOB (Field Officer Boy), ketika technical meeting memanggil saya dengan nama "Tutik". Selanjutnya, saya sering dipanggil nama itu. Saya tidak menghiraukan tentu saja. Karena itu kan memang bukan nama saya.

Hari berikutnya, salah seorang klien saya, fotografer untuk Dyandra Community, memanggil saya "Ratih". FOB saya yang lain, ada yang memanggil "Retno". Meski nama ini paling mendekati nama asli saya, saya tetap saja keberatan dengan nama "baru" itu. Salah satu kontraktor saya memanggil saya "Cici" karena kemiripan saya dengan salah satu mantan rekan kerjanya. Saya mengingatkan mereka, meminta mereka untuk tetap di "jalan yang benar" dengan memanggil nama asli saya. Mereka pun setuju, dan minta maaf pada saya.

Namun, kejadian "buruk" kembali menimpa saya. Keesokan harinya, dalam perjalanan kembali ke kantor setelah meeting dengan klien, driver kantor saya memanggil saya "Erna". Atasan saya pun iku - ikutan mlesetin nama saya, menjadi "Diana", "Rahmi", dan entah apalagi. Saya tak mampu menginganya, saking banyaknya. Huuhhhh...

Dear all, please call me "Ratna" or "Nana". And not with the other "illegal" names... Tolong jangan ganti namaku seenaknya... Dimohon kesadarannya... Kalau masih nekat pakai nama lain, jangan salahkan saya, kalau saya nggak noleh ketika dipanggil. Karena nama saya memang bukan itu. Okey.. Thanks a lot before.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...