Skip to main content

Stop Smoking (when you're around me) Please


Sampai saat ini, saya masih terus bertanya apa manfaat rokok. Secara setiap hari pengguna rokok selalu bertambah. Padahal, menurut saya, rokok tuh sama sekali nggak ada manfaatnya. Yang ada adalah sejuta bahaya di setiap batangnya.

Saya suka sebel kalau ada orang yang ngrokok sembarangan. Misalnya di tempat-tempat umum. Yang sering saya jumpai adalah di kereta, angkutan umum, rumah makan. Mereka yang ngrokok sembarangan kayak gitu, menurut saya adalah orang yang egois. Gimana nggak, mereka asyik menuruti keinginan dan kebiasaan merokok mereka tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya. Mereka seringkali langsung nyalain rokok tanpa permisi lebih dulu. Kan belum tentu orang di sekitarnya mau kalau ada yang ngrokok. Lagian, mereka jadi ikut kena imbasnya, ikutan menghirup asap beracun dari rokok tsb.

Sedihnya, ayah saya juga perokok. Saya dan keluarga sudah mengingatkannya, dan tentu saja menyarankan untuk berhenti. Tapi susahnya setengah mati. Ampun deh. Sampai sekarang masih juga kebal-kebul. Makanya, saya menjadikan kamar saya area bebas rokok. Ayah saya dilarang keras masuk kalau lagi ngrokok. Saya sampai pernah mengusirnya, gara-gara beliau ngrokok di dalam kamar saya. Hihihihihi.

Di kantor saya, malah lebih parah. Teman-teman saya suka ngrokok di ruangan. Padahal kan ruangannya pakai AC. Alhasil, asapnya mbulet aja di ruangan. Sebel banget sebenarnya. Tapi, sedihnya, i couldn't do anything, secara saya kan orang baru di kantor itu. Hiks.

Untungnya, adik dan kekasih saya tidak merokok. Makanya, saya, kalau menikah nanti, di rumah saya akan saya jadikan kawasan bebas rokok. Saya tidak akan menyediakan asbak di dalam rumah saya. Setiap tamu dilarang keras merokok di rumah saya. Kalau mau merokok, silahkan, tapi di luar pagar ya... hehehehe... Biar mereka tahu rasa. Kalau mau egois, saya juga bisa. Weeks. Toh itu hak saya, untuk mempertahankan kelangsungan hidup saya. Biar mereka juga tahu kalau hak mereka (untuk merokok) sebenarnya dibatasi oleh hak orang lain (untuk tidak dicemari oleh racun rokok dari orang di sekitarnya).

So, stop smoking!!

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan