Skip to main content

Semur Telur Puyuh


Bismillah.
This is my very first homemade Semur Telur Puyuh. Sebenarnya aku tidak terlalu suka kecap, makanya jarang masak masakan yang kecapnya banyak seperti ini. Tapi, karena malas makan nasi, masakan inilah yang terpikirkan di otakku. Alasannya, bahan dan cara membuatnya mudah. :) Resep aslinya adalah Semur Peranakan Bogor dari Blog Catatan Nina. Untuk menambah asupan nutrisi, aku tambahkan wortel juga. 

SEMUR TELUR PUYUH
Bahan:
30 butir telur puyuh rebus kupas
500 gram kentang rendang rebus, kupas lalu belah dua
7 siung bawang merah, iris tipis
500 ml air
1 buah tomat besar (gunakan dua apabila kecil)
5 sdm kecap manis
1 sdt garam
1/2 sdt merica bubuk
1/2 butir pala, parut
2 sdm margarin untuk menumis
2 cm jahe, memarkan

Cara membuat:
  1. Panaskan margarin, tumis bawang merah sampai harum. 
  2. Masukkan semua bahan, masak hingga mendidih dan wortel matang.
  3. Semur siap disajikan.
Ini beneran cocok dimasak saat malas tiba, karena sangat simple. Hehehe. Rasanya alhamdulillah juga enak. But still, it's not my favorite.


Happy cooking, happy eating!

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan