Skip to main content

Bebek Kebut


Alhamdulillah akhirnya bisa hang out lagi ama temen-temen kantor buat makan siang bareng. Destinasi kami kali ini adalah Bebek Kebut yang terletak daerah Bonnet. Tepatnya di Jalan Manyar Kertoarjo V/28 Surabaya. Tempat makan ini rekomendasinya si Citra.

Menu andalan di sini adalah Bebek sesuai namanya. Ada yang digoreng, dibakar dan dibuat nasi bakar. Pesenanku sendiri justru bukan bebek karena kapan itu sudah makan bebek. So, aku memutuskan untuk pesen Bakwan Penyet plus Rempelo Ati goreng. Rasanya enak, pedasnya sambal pas. Sebenarnya bukan yang istimewa banget, tapi memang dimakannya pas lagi lapar tingkat dewa. Hihihi.


Untuk bebek, ada pilihan sambalnya yaitu sambal merah, sambal mangga dan sambal ijo. Aku nggak nyobain sambalnya gimana. Kalau bebeknya, nyubit punya Astria enak. Bumbunya pas, dagingnya empuk. But it won't be my fave due to the usage of soy sauce. Secara aku nggak terlalu suka ama kecap.

Makanan di sini disajikan dalam piring gerabah yang unik dilapisi daun pisang untuk memberikan sentuhan tradisional dan menambah cita rasa. Seperti yang kita tahu, nasi kalau kena daun pisang aromanya jadi lebih sedap.


Yang paling menarik dari sajian di sini adalah terong krispinya. Enjoying eggplant could never this damn delicious. Rasa manis terong berpadu dengan kres kres tepung sungguh membuat mulut tak berhenti ngunyah. Ini gimana ya bikinnya? Pengen bisa bikin, biar puas makannya :)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan