Alkisah, Rabu kemarin sepanjang perjalanan pulang dari kantor ke rumah hujan turun dengan derasnya. Jalanan di daerah Rungkut sudah tergenang air. Sementara mendung masih pekat menghitam. Sungguh perjalanan pulang yang tidak mudah hari itu. Di rumah pasti juga hujan deras pikirku. Bakal banjir kayaknya. And it happened. Banjir kali ini bukan hanya banjir di jalanan, tapi juga di rumah. Iya, airnya masuk rumah, menggenang setinggi betis.
Pas buka pintu rumah, byorrrr. Air dari jalan ikut masuk rumah. Langsung masuk kamarnya Bintang yang posisinya lebih tinggi dari ruangan di sekitar. Nggak tahunya air semakin meninggi. Lalu aku bergegas menggendong Bintang ke lantai atas. Bintang yang sebenarnya mengantuk sempat nangis jejeritan karena aku pindah paksa. Dia shocked lihat mainannya di lantai kerendam air. Untunglah, dia cepat tertidur ketika sampai kamar atas. Setelah memastikan dia lelap, aku ke bawah. Niatnya ambil minum. Sampai di bawah langsung lemas karena air sudah menggenangi kamar Bintang. Kulkas tergenang, yang paling parah freezer. I was shocked to find this flood. Di antara kelimbunganku, aku membuka lemari pakaian, mengambil pakaian dan sprei yang basah. Segera memisahkannya berdasarkan warna, lalu kembali ke atas untuk mencucinya. Total cucianku tiga kali putaran mesin cuci berkapasitas 6 kg.
Hujan masih turun dengan derasnya. Nafsu makanku hilang. I didn't know what to do. Hanya bisa merebah lemas di samping Bintang. Kepikiran suami yang masih di kantor. Apakah dia bisa pulang. Suami pulang jam 9 malam, menempuh perjalanan yang tidak mudah untuk sampai ke rumah. Suami pulang bawa Nasi Goreng Jawa, aku makan lahap meski nggak habis. Porsinya gedhe banget soalnya. Kami lelah menunggu hujan reda, akhirnya kami ketiduran.
Genangan bertahan sampai pagi karena jalanan masih tergenang dan selokan masih full. Alhasil aku memasak dalam genangan. Ya bagaimana lagi, mau keluar rumah ya susah. Toh di rumah sudah nyetok bahan belanjaan. Melihat keadaan ini, aku dan suami memutuskan untuk tidak masuk kantor. Mau kerja bakti. Rumah baru kering dan bersih jelang jam tiga sore, kami tepar. Tidur sampai mau maghrib. Bekas banjir di tembok masih ada. Sebenarnya sudah dibersihin tapi nggak hilang. Ya sudah, biarkan saja.
Alhamdulillah kulkas tidak apa-apa, bisa berfungsi dengan baik setelahnya. Untuk freezer sudah aku keringkan. Tapi belum dicoba dinyalakan.
Semoga ini banjir pertama dan terakhir. Aamiin.
Comments