Skip to main content

Persiapan MPASI

Bintang baru boleh makan bulan depan. Tapi aku dan suami mulai heboh menyiapkan hal ini sejak sekitar dua bulan yang lalu. Browsing informasi sebanyak - banyaknya sudah jadi menu utama. Aku juga sudah ikutan kelas edukasi MPASI dari AIMI Jawa Timur. Dan yang nggak kalah seru (tentu saja) belanja printilannya. Aku udah semangat 45 bikin daftar belanja, tapi ada beberapa barang yang nggak jadi beli karena sudah punya. Barang - barang itu kado dari teman - teman sewaktu njenguk habis lahiran dulu. Ah senangnya... *elus-elus dompet.

Feeding Set
Aku punya Feeding Set-nya Piegon, hadiah juga ceritanya. Isinya lengkap. Piring, mangkuk, sendok dan gelas yang bisa diatur berdasarkan usia karena ada nipple, cup dan straw.



Dinning Booster Seat
Ini beli second dari flea market-nya Meta. Lumayan, cuma separoh harga. Kondisinya masih bagus. Kursi ini membantu untuk mengajari anak tentang kegiatan makan. Biar dia paham kalau sudah didudukkan di sini berarti waktunya makan. Plus biar kalau makan nggak jalan - jalan atau bahkan berlarian. Alasan beli second adalah barang ini kami ramalkan nggak akan dipake lama, karena kalau Bintang sudah agak gedhean pasti dia mulai menunjukkan preferensinya. Misalnya, ikut kami makan di meja makan :)


Slow Cooker
Sekarang ini slow cooker lagi populer. Alasannya bisa menjaga nutrisi bahan makanan yang kita masak karena proses memasaknya menggunakan panas yang kecil dengan suhu yang stabil. That's why it takes more time to cook. Bisa sampe 5-8 jam. Di rumah aku punya merek Crown, ini hasil kado :)


Food container (FC)
Sebenarnya pengen beli baby cubes. Tapi pas jalan-jalan ke ACE Hardware nemu FC-nya Rubbermaid dengan spesifikasi yang hampir sama tapi hargnya lebih murah. Jadilah aku menerapkan prinsip ekonomi. Container ini BPA-Free, dish washer safe, microwave safe dan freezer safe. Bisa dipakai untuk menyimpan makanan beku seperti puree atau kaldu. Aku beli 2 set FC yang ukuran 125 ml (3 FC/set) dan 2 buah ukuran 225 ml.

Annabel Karmel Fill and Freeze Puree Pops
Ini bisa dipakai untuk bikin semacam es loly. Bahannya bisa dari buah, sayur atau bahan pangan lainnya misalnya ubi, jagung, labu. Yang bikin aku tertarik untuk membelinya adalah pada bagian bawahnya terdapat lingkaran yang berfungsi sebagai wadah lelehan es sehingga tidak mengotori baju anak.


Kelas Edukasi MPASI 
KE ini diadakan oleh AIMI Jawa Timur. Mereka mengacu guideline dari WHO yang menyebutkan bahwa bayi di usia enam bulan sudah harus diberikan semua unsur makanan yaitu: makanan pokok, buah, sayur dan hewani. Di KE ini ada demo masaknya, interesting.

Peralatan Masak
Aku memutuskan untuk tidak membeli food maker khusus since I have some stuffs to cooking at home. Alat - alat tsb antara lain: blender, panci, parutan, perasan jeruk, saringan kawat. Peralatan tsb akan dikhususkan untuk masak makanannya Bintang untuk menghindari kontaminasi :)

Buku Puree Makanan Lembut untuk Bayi 6-12 Bulan
Buku ini recommended, ada 120 resep yang gampang buat dipraktekkan. Suami bilang "ini sih gampang, aku juga bisa bikin". Well, just wait and see what he has said biar aku nggak capek masak sendirian alias ada yang bantuin, hihihi.

Menu MPASI
Setelah ikut KE plus baca - baca artikel dan buku tentang MPASI, aku pun mulai bikin jadwal MPASI-nya Bintang buat sebulan (6-7 bulan). Sempat bingung juga mau pake "aliran" yang mana. Setelah menimbang - nimbang, aku memutuskan untuk memakai "aliran" campuran versi aku sendiri, toh sampai detik ini, yang aku tahu belum ada penelitian yang menunjukkan efek samping diberikannya jenis makanan tertentu sebagai MPASI perdana bayi. Then, aku bikin guide line MPASI pribadi sebagai berikut:

  1. Jenis: makanan yang pertama aku kenalkan adalah buah-buahan dengan pertimbangan rasanya mendekati ASI yang manis. Di rentang usia enam bulan akan dikenalkan buah, sayur dan bahan makanan pokok. Sedangkan sumber hewani akan aku kenalkan di usia 7 bulan. Penting juga untuk menjaga variasi makanan yang diberikan biar nggak bosan.
  2. Frekuensi: dua kali sekali, jam 9.00 dan jam 16.00. 
  3. Porsi: 2-3 sendok makan, ditingkatkan secara bertahap tergantung preferensi dan kesiapan bayi.
  4. Tekstur: dimulai dengan setengah kental, klo encer kan udah bisa tuh pas minum ASIP.
  5. Setiap makanan yang diberikan, pada tahap pengenalan akan diberikan secara tunggal (tidak dicampur dengan bahan makanan lain, kecuali ASIP untuk mengencerkan). Jenis makanan yang sama akan diberikan selama dua hari berturut-turut untuk mengetahui reaksi simpang yang mungkin terjadi. Alasan tidak memakai 4 days rule adalah reaksi simpang bisa diketahui dalam kurun waktu 2x24 jam. Kecuali untuk makanan yang bersifat alergen berdasarkan riwayat orang tua.
  6. Menggunakan bahan lokal yang bergizi dan mudah ditemukan di sekitar rumah. 
  7. Hanya menyajikan makanan home made.
  8. Tidak menambahkan gula dan garam sampai anak berusia satu tahun.
  9. Tidak memberikan what they called penambah nafsu makan.
  10. Tidak memberikan ASIP ketika waktu makan telah tiba.
  11. Proses makan tidak boleh lebih dari 30 menit, habis ataupun enggak makanan tsb.
  12. Dilarang makan sambil nonton tv dan bermain.
  13. Kalau makan nggak boleh sambil jalan-jalan. Harus duduk di dinning chair atu dipangku.
  14. Pada saat weekend, aku akan memakai metode BLW untuk mengajari Bintang makan sendiri.
  15. Menu yang dibikin, nggak saklek kok. Bisa berubah tergantung sikon dan reaksi bayi.
  16. hargai selera makan bayi. kalau sudah tidak mau jangan dipaksa. Coba lagi nanti, atau sajikan makanan yang berbeda.

Ah... jadi nggak sabar buat nunggu momentum makan perdana buat Bintang. Apalagi sekarang Bintang udah heboh tiap ada yang makan. Sabaaaarrrr.... Dua minggu lagi kita akan makan bersama nak.

Comments

Unknown said…
Beli ice popsnya dmna yah lucu bentuknya
Bles ke nunu89harbi@gmail.com yah makasih :)

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...