Gabung digrup ibu-ibu menyusui itu banyak manfaatnya. Antara lain bisa nemu support group dan bisa sharing informasi dan pengalaman. Cumaaaa... yang bikin gemes adalah ada beberapa persepsi keliru soal
parenting dan per-ASI-an yang perlu diluruskan, dimana persepsi itu dianut oleh banyak ibu-ibu dan punya potensi untuk merugikan atau bahkan membahayakan ibu dan/atau bayinya. Beberapa persepsi keliru yang paling sering aku jumpai adalah:
parenting dan per-ASI-an yang perlu diluruskan, dimana persepsi itu dianut oleh banyak ibu-ibu dan punya potensi untuk merugikan atau bahkan membahayakan ibu dan/atau bayinya. Beberapa persepsi keliru yang paling sering aku jumpai adalah:
1. Nyetok ASIP-nya nanti aja, cutinya masih lama
Meskipun cuti masih lama, jangan begitu saja Anda terbuai untuk bersantai dalam hal nyetok ASIP. Salah besar kalau besok masuk kerja Anda baru mulai pumping. Segera setelah melahirkan dan pulih, mulalilah untuk pumping. Semakin cepat Anda memulainya, semakin bagus karena Anda punya banyak waktu untuk menabung sehingga stok bisa banyak atau minimal cukup. Jadi kejadian kejar tayang bisa diminimalisir.
Di awal - awal pumping, hasilnya biasanya sedikit karena payudara masih adaptasi dengan alat dan kegiatan ini. But you don't need to worry, seiring bertambahnya frekuensi pumping, hasilnya juga akan meningkat kok. Ingat kata pepatah: sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Jangan lewatkan untuk pumping antara tengah malam sampai dini hari karena pada saat itu produksi hormon-hormon ASI sedang tinggi. Disiplin pumping itu penting sekali. Usahakan untuk pumping tiap 2-3 jam sekali.
Percayalah, ibu-ibu yang stok ASIPnya banyak, bukan hanya hanya karena ASInya banyak dari sononya, tapi lebih karena usaha yang kuat dan dispilin yang tinggi dari ybs. Berani taruhan, nggak akan ada yang bisa punya stok banyak dalam sekejap.
2. Obat - obatan akan menggugurkan ASI ekslusif.
Meskipun cuti masih lama, jangan begitu saja Anda terbuai untuk bersantai dalam hal nyetok ASIP. Salah besar kalau besok masuk kerja Anda baru mulai pumping. Segera setelah melahirkan dan pulih, mulalilah untuk pumping. Semakin cepat Anda memulainya, semakin bagus karena Anda punya banyak waktu untuk menabung sehingga stok bisa banyak atau minimal cukup. Jadi kejadian kejar tayang bisa diminimalisir.
Di awal - awal pumping, hasilnya biasanya sedikit karena payudara masih adaptasi dengan alat dan kegiatan ini. But you don't need to worry, seiring bertambahnya frekuensi pumping, hasilnya juga akan meningkat kok. Ingat kata pepatah: sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit. Jangan lewatkan untuk pumping antara tengah malam sampai dini hari karena pada saat itu produksi hormon-hormon ASI sedang tinggi. Disiplin pumping itu penting sekali. Usahakan untuk pumping tiap 2-3 jam sekali.
Percayalah, ibu-ibu yang stok ASIPnya banyak, bukan hanya hanya karena ASInya banyak dari sononya, tapi lebih karena usaha yang kuat dan dispilin yang tinggi dari ybs. Berani taruhan, nggak akan ada yang bisa punya stok banyak dalam sekejap.
2. Obat - obatan akan menggugurkan ASI ekslusif.
Definisi ASI ekslusif menurut AIMI adalah: bayi hanya diberi ASI saja sampai usia enam bulan sebagai satu-satunya asupan nutrisi bayi. Jadi... karena obat - obatan tidak termasuk golongan asupan nutrisi, maka pemberian obat - obatan pada bayi tidak akan menggugurkan label ASI ekslusif. Hal ini juga berlaku untuk suplemen zat besi yang memang juga dianjurkan untuk bayi ASI mengingat cadangan zat besi pada bayi ASI akan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Aturannya pemberian suplemen besi ini adalah mulai 4 bulan untuk bayi cukup bulan, atau 2 bulan untuk bayi prematur. Info lengkapnya bisa dilihat di sini.
3. RUM (rational use of medicine) sama dengan tidak boleh minum obat.
Istilah RUM lagi populer akhir - akhir ini. Bagus sebenarnya karena menunjukkan kalau udah banyak yang jadi smart parents, cuma.. jangan sampai kelewat pinter, ntar malah bahaya.
Rational use of medicines requires that "patients receive medications appropriate to their clinical needs, in doses that meet their own individual requirements, for an adequate period of time, and at the lowest cost to them and their community". ( WHO)
Pernah baca beberapa postingan ibu-ibu yang menunda pemberian obat untuk anaknya yang sakit, padahal udah dikasih resep dokter. Alasannya dia menerapkan RUM. IMO, asal dosisnya pas, dan sesuai sama diagnosisnya ya gpp. Nggak akan membunuh kok :p
Pernah juga nemu cerita dimana anaknya sampai kejang karena demam tinggi, dan nggak dikasih obat, akhirnya malah harus rawat inap di RS karena terjadi masalah serius yang butuh perawatan khusus. Nah, kalau kayak gini, siapa yang rugi?
Being smart for parents is a big must. Smart disini adalah tau kapan harus dibawa ke dokter, kapan harus dikasih obat ini itu, tau kapan harus dikasih antibiotik,tau kapan engga usah dikasih obat. Jangan kebablasan. Kalau emang engga ngerti, mbok ya percayakan ke dokter. (Meta Hanindita)
4. Konsultasi di grup bisa menggantikan konsultasi ke dokter
Thanks to technology di mana sekarang kita bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah, termasuk informasi kesehatan. Mem-floor-kan keluhan anak di grup tidak salah kok, cumaaaa yang perlu diingat adalah untuk mengetahui lebih lanjut tentang keluhan tsb akan lebih baik kalau diobservasi langsung, bukan cuma dalam bentuk soal cerita bergambar. Sedihnya rasanya kalau ada yang langsung menelan bulat - bulat masukkan dari komentar member yang lain sampai nggak mau pergi ke dokter. Please remember nggak semua member itu punya kapabilitas yang cukup untuk memberikan diagnosis.
Mungkin mereka lupa untuk membaca disclaimer yang biasanya ada di grup. Salah satu bunyinya yang pernah aku temui adalah:
"Semua tulisan yang terdapat dalam website ini hanyalah ditujukan untuk tujuan pendidikan, walaupun kami sedapat mungkin menyediakan informasi yang akurat dan terkini. Kecuali dicantumkan sebaliknya, semua artikel yang terdapat dalam website ini tidak ditulis oleh dokter atau tenaga medis profesional lainnya. Apabila ada pertanyaan tentang kesehatan anda maupun anak anda, konsultasikan pada dokter anda tentang kelayakan atas setiap opini dan rekomendasi yang berhubungan dengan situasi pribadi kesehatan anda." (AIMI)
Membaca disclaimer ini perlu banget lho. Untuk mengetahui baik buruk konten yang ada di dalam suatu web.
5. Dokterku nggak oke, nggak pro-ASI, nggak pro-RUM.
Kalau Anda merasa dokter Anda nggak oke, simply ganti dokter. Jangan terus-terusan ngeluh dan menghujat, bilang nggak puas tapi besok masih konsultasi lagi ke orangnya. Jadi pasien juga harus smart. Pas kita ke dokter, posisi kita adalah konsumen so kita berhak mendapatkan yang menjadi hak kita seperti: pelayanan yang menyenangkan, pemeriksaan yang teliti (bukan yang asal - asalan dan buru - buru), yang mau dengan senang hati menjawab pertanyaan-pertanyaan kita, yang menjelaskan dengan jelas dan sabar, yang bisa jadi partner diskusi, yang bisa menenangkan dan bukan malah membuat kita panik. Ingat, kita udah keluar uang buat bayar dokter.
Mengutip (lagi) kalimat Meta Hanindita, salah seorang teman yang juga seorang dokter: "Intinya sih, pilih dokter yang sreg dan cocok dengan anda, karena percayalah, para dokter pun lebih senang menghadapi pasien yang percaya dengan kami :)"
Sekian opini hari ini, tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun, tapi kalau ada yang tersinggung ya maaf :)
Comments