Skip to main content

Janda - Janda Kosmopolitan


Buku ini buku bagus menurutku. Buku setebal lebih dari 300 halaman ini menguak sisi lain kehidupan janda - janda kosmopolitan, plus sisi yang berlawanan yaitu kehidupan pembantu - pembantu kosmopolitan. Tokoh utamanya adalah Rossa seorang janda beranak satu. Rossa menjadi janda setelah suaminya pergi meninggalkannya setelah kelahiran anak pertamanya, gadis cilik yang dia beri nama Adys. Persamaan "nasib" membuatnya bersahabat dengan Inge dan Dilla. Akan Anda temukan banyak sekuel yang mengisahkan bagaimana kehidupan janda - janda di gemerlap ibukota. Arisan, belanja, clubbing, kesepian dan flirting adalah menu sehari - hari mereka. 

Cerita menjadi lebih menarik sejak kehadiran Nunung sebagai pembantu baru di rumah Rossa. Penampilan Nunung yang trendy, modis dan seksi sempat bikin Rossa geleng - geleng. Sebagai seorang pembantu jebolan luar negeri, Nunung meminta gaji tiga juta per bulan. Alasannya dia bisa bekerja secara cekatan, dia berani memberikan jaminan bahwa dia bisa memberikan pelayanan kelas bintang lima. Meski awalnya terperangah, tapi akhirnya Rossa mengakui "kesaktian" Nunung. Rossa dan Nunung menjadi cepat akrab karena mereka juga sama - sama janda. Banyak lelaki yang datang di kehidupan Rossa, dan ketika akhirnya hubungan tersebut berujung dengan patah hati, Rossa justru belajar banyak dari Nunung.

Yang aku suka dari buku ini ada dua. Pertama, semangat para janda untuk bertahan hidup sendiri, tanpa seorang suami, menafkahi diri sendiri dan keluarganya dan menjadi single parent. Aku tahu semua itu bukanlah hal yang mudah. Perlu perjuangan, kemauan dan semangat yang luar biasa. Belum lagi ditambah dengan cibiran dan stereotype yang berkembang di masyarakat pada wanita yang menyandang gelar janda. Kedua, semangat Nunung untuk menjadi pembantu kosmopolitan yang berpakain rapi dan trendi, tapi dibarengi dengan memberikan pelayanan kelas wahid dan kemauan untuk terus belajar. Sungguh menarik kata - kata yang dijadikan slogan baginya "nasib negara ada di tangan pembantu" dengan alasan waktu yang dihabiskan para pembantu untuk bersama dengan para anak - anak majikannya jauh lebih banyak dibandingkan dengan para majikan yang sebenarnya adalah orangtua dari anak - anak tersebut. Nunung rajin belajar dan terbuka terhadap hal - hal baru, diantaranya adalah belajar Bahasa Inggris dan rajin membaca buku. Nunung bahkan berhasil membawa perubahan bagi kehidupan pembantu di sekitar rumah Rossa, meski sempat mendapat tentangan dari para majikan.

Dibumbui dengan kisah percintaan beserta pasang surutnya, cerita Rossa dan Nunung memberikan banyak gambaran dan pelajaran tentang persahabatan, penyembuhan patah hati dan semangat juang yang tinggi untuk meraih mimpi - mimpi. In the end, I could say it's a recommended book for you. Happy reading!

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...