Skip to main content

Balada Gamis

Ide ini berawal dari acara belanja belenji sama Mami minggu kemarin. Ceritanya kami lagi ke toko kain buat beli kain polos buat kombinasi kain batik yang akan aku jahitkan. Dan seperti biasa, seperti kebanyakan wanita, meski niatnya cuma beli barang A, pasti matanya jelalatan ke barang B, C, D sampai Z.

And the most interesting things at that moment adalah kain garis dan bunga - bunga yang sekarang ini lagi ngetrend. Setelah berkeliling toko, si Mami bilang "eh mbak, bagus nggak ni kain?", kata Mami sambil menunjukkan kain garis - garis warna oranye yang kira - kira motifnya kayak gini:


"Iya, cerah ceria", jawabku asambil sibuk milih kain yang aku perlu. Trus Mami nambahi "Beli yuk buat seragam lebaran ntar, kita tar bikin gamis aja". Aku cuma menjawab "hmmm..." sambil mikir what I look like would be with that gown :- ?

Nah, berhubung apa kata Mami bisa diibaratkan titah ratu pada sang putri, jadilah aku browsing model - model gamis. Buat jaga - jaga kalau nantinya keinginan Mami itu bakal direalisasikan. :D

Nah ini dia beberapa model yang aku suka, tapi belum tahu bakal milih yang mana. hehehe


  Model 1: nggak pake kombinasi, tapi tar dikasih bordir dan obi biar nggak terlalu polos
 
 Model 2: aku suka aksen di bagain dada, tapi nggak suka gelombang dibagian bawahnya.

 Model 3: perpaduan yang simple but chic. Tapi pita di pinggang lebih bagus klo lebih lebar

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan