Skip to main content

Alhamdulillah...


Alhamdulillah... Allah sedang bermurah hati, banyak kejutan yang diberikan di awal tahun ini.  Salah satunya adalah ini.

Minggu depan aku ditugaskan kantor ke luar kota, dengan akomodasi yang bisa dibilang VIP. Kalau soal menginap  dan menikmati fasilitas hotel berbintang lima sih udah pernah. Tapi kalau naik pesawat dari maskapai penerbangan yang katanya kelas satu di negeri ini, jujur aku belum pernah. Aku pernah naik pesawat, frekuensinya bisa dihitung dengan jari, dan itupun pakai pesawat dengan tarif penerbangan murah. Mungkin bagi sebagian orang yang sudah bolak - balik menikmati pelayanan kelas satu, postingan ini dianggap kampungan dan memalukan, tapi it's okay. Memang inilah keadaannya. Aku tetap bersyukur kok bisa merasakan naik pesawat, di luar sana masih banyak yang belum pernah mempunyai kesempatan untuk itu dengan berbagai sebab.

Aku tadi nyempetin buka websitenya, buat nge-check jadwal eh nemu info tentang pelayanan yang diberikan pada penumpang, info lebih lengkapnya bisa dilihat di sini.

Well, bagaimana kisahku dengan maskapai kelas satu, tunggu di postingan berikutnya, yang kemungkinan akan berjudul My (First) Garuda Indonesia Experience, sesuai dengan tagline-nya  :)

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan