Skip to main content

Nastar


Sebenarnya sudah sejak seminggu yang lalu aku pengen makan Nastar. Sayangnya Nastar tidak banyak yang jual ketika tidak jelang Ramadhan selama ini. Maka kuputuskan untuk membuatnya saja, lagi pula aku belum pernah membuat Nastar sendiri. Dulu, selalu membuat bersama Ibu. Aku cuma bantu aja. Hehehe. Resep yang aku pakai adalah Resep Nastar NCC dari blognya Sashi Little Kitchen. Untuk percobaan, aku bikin separuh resep saja.

NASTAR NCC
Bahan:
250 gram margarin (aku pakai Blue Band Cake and Cookies)
50 gram gula halus
2 butir kuning telur
350 gram tepung terigu
2 sdm susu bubuk 
Selai nanas

Bahan olesan:
1 butir kuning telur, kocok lepas dengan ditambahkan 1 sdt susu

Bahan taburan:
Keju parut secukupnya

Cara membuat:
  1. Kocok telur, mentega, gula sebentar. Cukup sampai tercampur. Aku mengocok dengan whisk.
  2. Masukkan tepung terigu dan susu bubuk, aduk perlahan sampai tercampur rata.
  3. Ambil sedikit adonan, bentuk bulat, isi dengan selai nanas. Susun di loyang, beri jarak satu sama lain.
  4. Oven dengan suhu 140' C selama kurang lebih 30 menit. Keluarkan dari oven, oles dengan bahan polesan dan taburi keju. Oven lagi hingga kuning mengkilat.
  5. Angkat, biarkan hingga dingin. Simpan di dalam toples dan tutup rapat.

Untuk rasa alhamdulillah sudah pas. Tidak rapuh tapi lumer di mulut. Sayangnya hasil olesan kuning telurnya tidak begitu terlihat. Entah kenapa. Selain itu, bulatanku juga belum mulus. Pas matang kelihatan ada retakan. Tapi aku cukup bangga dan bahagia ngidam Nastarku keturutan. Bolehlah nanti bikin lebih banyak :) 

Untuk resep selai bisa di lihat di bawah ini, aku masih nyontek dari sumber yang sama.

SELAI NANAS
Bahan:
2 buah nanas berukuran sedang, parut
100 gram gula pasir
1/2 sdt garam
1/4 sdt kayu manis bubuk

Cara Membuat:
Masak nanas parut bersama airnya, masukkan gula, garam dan kayu manis dengan api kecil. Masak hingga kering dan liat


Happy Cooking, Happy Eating!

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...