Skip to main content

Nongkrong Di My Kopi-O

Ini dia hasil begaul ke Sutos tempo hari, aku dan suami wisata kuliner ke My Kopi-O. Ini adalah pertama kali kami ke sini, hihi. Aku suka deh kalau Cafe punya banyak pajangan macam gini. Aku juga suka bangkunya, klasik kayak meja makan tempo dulu. Meski ada beberapa meja makan yang kursinya sudah dilapisi busa.



Ada yang menarik dari cafe ini, buku menunya. Bentuknya kaya surat kabar. Nggak ketinggalan si penjepit kayu andalan.


Makanan pesananku adalah Nasi Ayam Hainan. Isinya nasi lemak, ayam bumbu hainan, baby pokchoy tumis kecap tabur wijen dan kuah sup. Porsinya pas untuk perutku, kuahnya light dan ayamnya enak. Nggak alot dagingnya. Menu ini disajikan dalam wadah semacam wajan dilapisi daun pisang, unik juga :)

Nasi Ayam Hainan
Suami lagi gaya, enggak mau makan yang berat. Jadilah dia pesan Chocolate Kaya Toast. Roti bakar pakai selai kaya dan potongan butter trus dikasih toping cokelat leleh. Menu ini disajikan di atas talenan kecil di alas daun pisang.
Chocolate Kaya Toast
Untuk minuman suami pesan Teh Tarik Halia. Teh tarik ini rasanya unik banget karena ada jahe di dalamnya. Kalau disajikan dengan es batu jadinya dingin dengan sensasi hangat di dalamnya. Bakal jadi salah satu teh favorit nih.

Teh Tarik Halia
Sedangkan aku pesen Green Tea Tarik. Pertama melihat ini di menu langsung tertarik secara aku lagi jatuh cinta sama green tea. Rasanya enak dan harganya bersahabat. Huaaa, pengen lagi dan lagi.


Kami suka deh sama tempat ini, suasana, rasa dan harganya oke punya. Will come back here later.

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...