Skip to main content

Pizza Sosis


before baking

after baking


Sejak dari dulu penasaran mau bikin Pizza, baru sekarang terealisasi gara - gara pas belanja bulanan nemu keju mozarella. Hihihi.

Bahan kulit:
250 gram tepung terigu protein tinggi
1/2 sdt ragi instan
150 ml air hangat
1 sdm minyak goreng
1/2 sdt garam
1/2 sdt gula

Topping
4 buah sosis ayam, iris tipis
50 gram jamur kancing, iris tipis
100 gram keju mozarella
1 buah jagung manis, pipil
Saus tomat sesuai selera (aku pakai saus barbeque)
Oregano secukupnya

Cara membuat:
1. Larutkan ragi instant dengan setengah bagian air hangat. Tambahkan gula pasir. Aduk rata. Diamkan selama 10 menit.
2. Campur tepung terigu dan larutan ragi instant. Uleni rata. Tuang sisa air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis.
3. Masukkan garam dan minyak goreng, uleni hingga elastis. Bulatkan. Letakkan di baskom, diamkan selama satu jam.
4. Bulatkan adonan, pipihkan hingga berbetuk bulat mengikuti bentuk pan. 
5. Oleskan saus, tata sosis, jamur, jagung manis hingga merata. Taburkan keju mozarella dan oregano di atasnya.
6. Panggang hingga matang.

Oiya, ini kemarin aku bikin adonannya malam hari. Aku diamkan semalam dan kesokan harinya baru dieksekusi. Soalnya kalau dimasak pagi semua, nggak memungkinkan waktunya. Rasanya enak, tapi rotinya agak keras, ada crispy-nya semacam pizza-nya Papa Rons. Kapan - kapan akan nyoba resep roti yang lain, aku prefer yang rotinya empuk soalnya :)

Published with Blogger-droid v2.0.10

Comments

Popular posts from this blog

Bintang GTM

Seminggu ini menjadi salah satu minggu yang membuatku sedih. Bagaimana tidak, Bintang yang selama ini pemakan segala mendadak GTM. Usut punya usut, dia lagi sariawan. Ini sariawan yang kedua. Setelah yang pertama sembuh, sekarang kok ya nongol lagi. Mana kejadian ini muncul ketika Bintang recovery dari batpil, di mana saat itu makannya tidak seperti biasanya. Ya iyalah, orang sakit mana gampang makannya. Sedih lihat Bintang jadi agak tirus gitu pipinya. Makannya dikit geraknya banyak, nggak bisa diam. Ngocehnya juga banyak. Sedih juga ngebayangin berapa BBnya sekarang. *sembunyikan timbangan. Selama sariawan Bintang jadi sedikit makannya. Di sariawan pertama dia masih mau makan meski harus bubur. Masih gampang juga nyuapinnya. Di sariawan yang kedua susahnya minta ampun, dia lebih sering GTM. Aneka masakan sudah aku coba, aku sengaja memasakkan aneka menu favoritnya. Tapi cuma disentuh seimprit, itupun kalau dia mood. Kesabaran semakin menipis karena khawatir kekurangan asupan...

Cerita Dari Jogja (Part 2)

Bandara Adi Sucipto: tampak depan Kali ini aku akan bercerita tentang bandara yang ada di Jogja, yaitu Adi Sucipto International Airport. Meskipun bertaraf internasional, bandara ini termasuk kecil secara luasan bangunan dan landasan. Beda jauh dengan bandara Juanda di Surabaya atau Soekarno Hatta di Jakarta. Ruangan kedatangan domestiknya nggak terlalu gede, bisa dikatakan kecil malah, "cuma" dilengkapi tiga baggage claim.  boarding room antrian masuk pesawat Untuk boarding room, berbeda dengan bandara lainnya yang bebentuk persegi panjang, di bandara ini bentuknya setengah lingkaran. Karena jumlahnya cuma satu, maka penumpang dari berbagai maskapai akan bercampur baur di sini. Boarding room ini dilengkapi 4 gate untuk naik pesawat. Cuma kemarin pas aku check in , di boarding pas s ku tertera gate 0. Berhubung ini baru pertama kali terjadi, daripada tersesat di bandara, aku bertanya ke salah satu petugas yang ada. Dari beliau, aku mendapatkan informa...

Aku dan Freezer = Pembuktian :)

Suka yang aneh - aneh. Doyan belanja. Boros. Keras kepala. Pemimpi. Itulah komentar orang - orang sekitar pas tahu aku berencana beli freezer baru karena freezer yang lama udah nggak muat buat ASIP. Sempat stress juga karena omongan tersebut. Tapi mereka kan nggak pernah berada di posisiku. Mereka nggak pernah pompa ASI kayak aku. Sempet kendur juga ketika disodori pertanyaan "emang bakal penuh?", "kalau udah nggak dipakai mau diapakan?". Hmm... Akhirnya aku tetap pada keputusanku, beli freezer baru. I don't care with all they said any longer. Modal utamaku cuma bismillah. Dan ketika freezer itu datang, apa yang terjadi? Aku menangis haru saat tahu freezer itu akhirnya penuh, bahkan nggak muat untuk ASIP yang ada setelah botol - botol yang berceceran (baca: dititipkan di mana - mana) dikumpulkan dan dipindahkan ke situ. Alhamdulillah wa syukurillah, aku berhasil membuktikan bahwa freezer ini emang worth to buy . Aku membuktikan kalau aku bisa ...