for ilustation only |
Di postingan ini aku akan bercerita pengalaman pertamaku reservasi tiket kereta api secara online. Sudah puluhan kali naik kereta tapi selama ini beli tiketnya selalu langsung datang ke stasiun. Seiring pembaharuan yang dilakukan KAI, sekarang muncul layanan reservasi layanan online, yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja. Males antri adalah alasan utama aku menggunakan layanan ini. Alasan lainnya adalah bisa beli tengah malam (baca: kapanpun) beda dengan beli tiket yang di stasiun yang baru bisa dilakukan mulai jam enam pagi. Duh keburu kehabisan nanti. Ini tiket lebaran soalnya, pulangku pas puncak arus mudik soalnya.
Hah? Lebaran? Lebaran kan masih lama kok pesen tiketnya udah dari sekarang aja? Karena sekarang tiket kereta api dijual mulai H-90 keberangkatan, nah kalau nggak beli sekarang, bisa - bisa aku kehabisan tiket donk. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dijemput ortu saat mudik, tahun ini aku dan suami sepakat untuk mudik dengan kereta api saja. Pertimbangannya jalanan sekarang lebih padat, ada beberapa ruas jalan utama yang diperbaiki, jadi waktu tempuh dengan mobil dari Surabaya ke Madiun/Ngawi bertambah. Kereta api jelas lebih cepat karena punya jalur tersendiri plus tanpa lampu merah. Kedua, Bintang mudah bosan di perjalanan. Udah makin gedhe polahnya makin banyak. Kalau naik kereta, ketika bosan duduk melanda bisa jalan - jalan.
Apa saja langkah - langkahnya?
- Masuk ke webnya KAI lalu masuk menu reservasi http://tiket.kereta-api.co.id/
- Masukkan tanggal keberangkatan yang diinginkan, stasiun asal, stasiun tujuan dan jumlah penumpang lalu klik tampilkan. Nanti akan muncul nama - nama kereta, jadwal keberangkatan dan tiba dan harganya.
- Klik booking pada kereta yang Anda minati. Selanjutnya akan muncul tabel informasi kereta dan kolom persetujuan tentang syarat dan ketentuan reservasi.
- Masukkan data penumpang dan data pemesan. Anda diberikan waktu 10 menit untuk mengisi data tsb. Apabila data sudah benar, memasukkan kata sandi.
- Anda akan mendapatkan kode booking yang berisi 13 angka. Batas waktu booking hanya 3 jam. Lewat dari itu maka bookingan Anda akan hangus.
- Pilihlah cara pembayaran yang Anda inginkan. Bila melalui ATM, Indomaret Alfamart dan Master Card. Aku kemarin pakai ATM BNI.
- Simpan bukti pembayaran Anda untuk ditukarkan dengan tiket versi KAI maksimal 1 jam sebelum keberangkatan. Pas beli tiket untuk mudik aku nggak diemail bukti booking dan bukti pembayaran, sedangkan waktu pesen tiket balik aku mendapatkannya. Yeah, mereka terus membenahi diri.
Nah, itu dia langkah - langkah reservasi online. Mudah kok asal nggak kena sial kayak aku pas beli tiket balik kemarin. Ini nih yang bikin drama dan bikin nafsu makanku hilang kemarin. Ceritanya gini, sekitar jam setengah lima aku melakukan booking online. Kode booking aku simpan. Sebelum berangkat ke kantor aku mampir ATM buat transfer. Sampai kantor aku cek kode booking buat konfirmasi pembayaran. Hasilnya kode booking salah. Aku coba lagi, dan hasilnya selalu sama. Aku memastikan angka - angka itu dengan baik, tidak ada yang salah.
Aku lantas menelpon call center KAI buat konfirmasi. Ebusyetttt... ini call center sibuk mulu, ngalah - ngalahin call centernya provider telekomunikasi. Setelah nunggu sekitar lima menitan baru dilayani oleh call center officer (CCO). Aku menjelaskan permasalahanku, si CCO menginformasikan bahwa kode bookingku tidak bisa lagi digunakan karena sudah melewati masa booking tapi belum melakukan pembayaran. Arrgggh, bete deh padahal aku udah transfer di ATM sebelum batas waktu booking berakhir dan duitku juga udah kedebet. Aku diminta mengirimkan email berupa bukti transaksiku ke mereka.
Setelah mengemail KAI, aku kemudian melepon call centernya BNI. Kalau yang ini cepet nyambungnya sama CCO cuma mesti jawab aneka pertanyaan keamanan sebelum dilayani. Maklum jasa perbankan urusannya sama duitnya orang banyak. Aku menjelaskan kronologis permasalahanku. Sebel kedua mulai muncul ketika CCO bilang penanganan kasus seperti ini memakan waktu maksimal 14 hari kerja. Kalau bisa diteruskan ke KAI, maka aku bisa melanjutkan bookinganku. Lha tapi siapa yang menjamin 14 hari lagi seat yang aku mau masih aman. Kalau tidak, duitku akan dikembalikan. Duit aman sih meski dengan status beku, tapi aku tetap saja harus beli tiket lagi. Oh well. Sambil menghela nafas panjang dan merapal doa semoga seat kereta yang aku mau masih ada, aku pun mulai melakukan reservasi lagi.
Pulang kantor aku ke ATM lagi untuk transfer, kali ini sengaja ganti ATM, aku pakai Mandiri, mengantisipasi kejadian yang sama terulang lagi. Dan alhamdulillah berhasil, lancar jaya tanpa hambatan. Yeah, akhirnya drama berjudul reservasi online tiket kereta api berakhir juga. Eh belum sih, aku masih punya PR satu lagi yaitu menukarkan bukti pembayaranku dengan tiket versi KAI. Duh, kenapa nggak bisa e-ticket sih? Pembaharuannya masih setengah - setengah nih. Repot juga lho kalau harus ke stasiun cuma buat tuker tiket. Berasa kerja dua kali kalau kayak gini. Aku sih berharapnya KAI segera memberlakukan e-ticket seperti tiket pesawat, biar efisien, hemat waktu dan hemat kertas. Isu go green kan perlu dibuktikan dengan tindakan nyata. Plus pembaharuan harus dilakukan secara total, demi kenyamanan pelanggan. Bener kan? :)
Setelah mengemail KAI, aku kemudian melepon call centernya BNI. Kalau yang ini cepet nyambungnya sama CCO cuma mesti jawab aneka pertanyaan keamanan sebelum dilayani. Maklum jasa perbankan urusannya sama duitnya orang banyak. Aku menjelaskan kronologis permasalahanku. Sebel kedua mulai muncul ketika CCO bilang penanganan kasus seperti ini memakan waktu maksimal 14 hari kerja. Kalau bisa diteruskan ke KAI, maka aku bisa melanjutkan bookinganku. Lha tapi siapa yang menjamin 14 hari lagi seat yang aku mau masih aman. Kalau tidak, duitku akan dikembalikan. Duit aman sih meski dengan status beku, tapi aku tetap saja harus beli tiket lagi. Oh well. Sambil menghela nafas panjang dan merapal doa semoga seat kereta yang aku mau masih ada, aku pun mulai melakukan reservasi lagi.
Pulang kantor aku ke ATM lagi untuk transfer, kali ini sengaja ganti ATM, aku pakai Mandiri, mengantisipasi kejadian yang sama terulang lagi. Dan alhamdulillah berhasil, lancar jaya tanpa hambatan. Yeah, akhirnya drama berjudul reservasi online tiket kereta api berakhir juga. Eh belum sih, aku masih punya PR satu lagi yaitu menukarkan bukti pembayaranku dengan tiket versi KAI. Duh, kenapa nggak bisa e-ticket sih? Pembaharuannya masih setengah - setengah nih. Repot juga lho kalau harus ke stasiun cuma buat tuker tiket. Berasa kerja dua kali kalau kayak gini. Aku sih berharapnya KAI segera memberlakukan e-ticket seperti tiket pesawat, biar efisien, hemat waktu dan hemat kertas. Isu go green kan perlu dibuktikan dengan tindakan nyata. Plus pembaharuan harus dilakukan secara total, demi kenyamanan pelanggan. Bener kan? :)
Comments