Skip to main content

Fase Malas Makan

Beberapa hari ini aku lagi malas makan. Terutama makan nasi. Dunno why. Sesi makan malam sering terlewati begitu saja karena setibanya di rumah aku langsung mandi lalu asyik dengan Bintang sampai ketiduran. Kadang nungguin penjual makanan lewat depan rumah, tapi pas udah diharapkan eh malah nggak lewat. Apa kabar nutrisi dan energi kalau gini? Gimana BB mau naik kalau sesi makan sering dilewati? 

Kemarin aku makan dimsum buat makan malam. Siang ini lebih memilih makan sereal dan chiki. Trus sekarang kepikiran KFC, sushi dan nasi bakar. While suami lagi pengen makan bebek dan belut. Nggak kompak ya?? Hehe. Di rumah sih udah sedia aneka bahan makanan, yang ready buat dimasak kapan saja. Cuma kadang - kadang males melanda, jadi batal acara masak memasaknya. 

Seperti hidup yang punya siklus naik turun, begitu pula dengan nafsu makanku saat ini yang lagi turun. Untuk makan banyak harus dipancing sama makanan yang diinginkan. Kalau enggak, jadinya malas. Kalau dipaksa, bisanya cuma masuk dikit. Sebaliknya, kalau lagi rakus, apa aja dimakan. Nggak usah disuruh, nggak usah dipancing. Sampai kadang - kadang perut masih lapar tapi mulutnya udah capek ngunyah. Kadang sebaliknya, perut udah penuh, tapi mulut masih pengen ngunyah.

Dasar manusia :))

Comments

Popular posts from this blog

Nasi Pupuk

Nasi Pupuk adalah Nasi Campur khas Madiun. Biasa ada di resepsi perkawinan dengan konsep tradisional, bukan prasmanan. Makanya biasa juga disebut Nasi Manten. Isinya adalah sambal goreng (bisa sambel goreng kentang, krecek, ati, daging, atau printil), opor ayam (bisa juga diganti opor telur), acar mentah dan krupuk udang. Berhubung sudah lama tidak ke mantenan tradisional, jadi aku sudah lama banget tidak menikmatinya. So, membuat sendirilah pilihannya. Soalnya tidak ada mantenan dalam waktu dekat juga. Hehehe. Alhamdulillah bisa makan dengan puas :) Happy cooking, happy eating.

Cerita Tentang Pesawat Terbang

To invent an airplane is nothing.  To build one is something.  But to fly is everything.  (Otto Lilienthal) Naik pesawat terbang buat sebagian orang adalah makanan sehari-hari. Surabaya - Jakarta bisa PP dalam sehari, lalu esoknya terbang ke kota lainnya lagi. Tapi, bagi sebagian orang naik pesawat terbang adalah kemewahan, atau malah masih sekedar harapan. Aku ingat betul, ketika aku masih kecil, sumuran anak taman kanak-kanak, aku punya cita-cita naik pesawat. Setiap kali ada pesawat terbang melintas, aku mendongakkan kepala dan melambaikan tangan.  Seusai ritual itu, aku akan bertanya "Bu, kapan aku bisa naik pesawat". "Nanti kalau kamu sudah besar, belajar yang rajin ya", jawab Ibu. Pada saat itu aku cuma mengangguk, tidak menanyakan lebih lanjut apa hubungan antara naik pesawat dengan rajin belajar. Yang pasti, mimpi itu tetap terpatri. Ketika usiaku semakin bertambah, aku menjadi lebih paham bahwa sebenarnya naik pesawat tidak masuk

[Review] Urban Wagyu: Makan Steak di Rumah

tenderloin steak rib eye steak Sejak kapan itu pengen makan steak, cuma suami keluar kota terus. Lalu, lihat feed IG kok nemu steak yang bisa delivery. Tergodalah aku untuk ikut beli di  @urbanwagyu . Mereka adalah steak house yang melayani delivery order saja, karena untuk sementara belum ada restonya. "Wah, seru nih  bisa makan steak di rumah", pikirku. Pesananku: rib eye well done, mashed potato, mixed vegies, extra grilled baby potato dg mushroom sauce. Sedangkan pesanan suami: tenderloin well done, french fries, mix vegies dengan black pepper sauce. Pesanan kami datang dengan kemasan box cokelat ala pizza dengan keterangan tentang detail pesanan di salah satu sisinya. Dagingnya dibungkus alumunium foil, saus dibungkus cup plastik dan diberikan peralatan makan dari plastik  dan dilengkapi dengan saus tomat dan sambal sachet. Reviewnya sebagai berikut: Dagingnya empuk banget, bisa dipotong dengan peralatan makan plastik. Lembut dan